Keesokkan harinya, Bara kembali bersekolah seperti biasanya. Berbeda dari sebelumnya, Bara pergi menggunakan motor XSR 155 miliknya. Di gerbang sekolah, Bara berpapasan dengan seorang perempuan yang tampaknya siswi baru disana.
"Misi bang, tau kelas XI IPS 3 gak?" Tanya perempuan itu.
"Lo nanya gue?" Ujar Bara sambil celingak celinguk.
"Iya lah, cuman lo doang yang disini." Balas perempuan itu.
"Yaa kali aja lo ngobrol sama jin Qorin gw"Ujar Bara acuh.
"Emang siapa jin Qorin?" Tanya perempuan itu.
"Setan" jawab Bara.
"Setan? Bukannya-"
"Udeh ah sewot bet lo, lo murid baru kan yak?" Tanya Bara.
"Iya, gue pindahan dari SMA sebelah" jawab perempuan itu.
"Kalo mau nanya kenapa gue pindah, jawabannya ya suka suka gue lah." Sambung perempuan itu lagi.
"Dih ga peduli gue mah." Sahut Bara.
"Kalo mau kekelas lo tinggal lurus aja terus belok kanan, nah abis tuh bakal ada koridor kecil dilantai tiga dari sana ntar langsung belok kiri, kelasnya paling ujung bagian kiri." Jelas Bara. Perempuan itu malah melongo dan mengedipkan matanya.
"Ooh..."
"Paham kagak?" Tanya Bara.
"Hehe enggak bang..." Jawab perempuan itu dengan cengiran nya.
"Dungu..." guman Bara lalu ia mengusap dadanya.
Bara menoleh ke kanan, tak sengaja ia melihat Kanara yang baru sampai, sedang memarkirkan motor NMAX nya.
"Oi Anak Erwin!" Panggil Bara tak santai.
Kanara langsung memasang wajah sangarnya, tangannya meraih batu kerikil yang tak jauh dari tempat ia berdiri dan lamgsung ia lempar kearah Bara.
"Ngapa lo Saepul!?" Ujar Kanara dengan tak santainya.
"Nih anterin dia kekelas. Murid baru disini, ntar nyasar" ucap Bara.
"Anter sendiri lah" tolak Kanara.
"Gue beliin rokok nanti." Ucap Bara.
"Oke deal. Ayo ikut gua ke kelas." Ajak Kanara pada sosok perempuan itu.
Keduanya pun berjalan keluar dari parkiran motor dan langsung menuju ke kelas. Sementara Bara hanya memasang wajah cengonya.
"Giliran di sogok rokok aja baru mau. Perempuan aneh, tapi kalo gak aneh bukan Kanara namanya..." gumam Bara.
Bara melangkahkan kaki nya menuju ke halaman belakang sekolah, ia ingin menemui seseorang disana.
"Langsung to the point. Apa mau lo?" Ucap seorang laki laki.
"Lo kenal Fina?" Tanya Bara.
"Iya, kebetulan dia pacar gua. Apa masalah lo?" Tanya orang itu lagi. Bara menyeringai, sepertinya orang didepannya ini tak mengetahui dirinya.
"Lo mau ngedeketin dia? Silahkan, gue gak peduli, gue cuman peduli sama tubuhnya doang." Sambung orang itu lagi.
"Good. Hanya orang bodoh yang terpikat sama jalang kecil itu." Ujar Bara.
"Semua orang tau itu. Sekarang apa tujuan lo buat nemuin gw disini?" Tanya orang itu lagi.
"Gue ada penawaran yang bagus buat lo. Lo butuh duit kan?" Ujar Bara. Orang itu langsung menganggukkan kepalanya.
Melihat orang didepannya langsung setuju. Bara pun membisikkan sesuatu kepada lelaki itu yang membuatnya langsung menyeringai lebar. Bara pun tersenyum puas dengan respon ornag tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERUBAHAN [ON GOING]
Fiksi Umum#NOT BL!!! Albian Diego Cassano, sosok mafia yang kejam dan arogan. Bagaimana jadinya jika Albian atau sering dikenal dengan Diego ini bertransmigrasi ke tubuh anak SMA yang selalu mendapat perlakuan tak enak dari keluarga bahkan teman sekolahnya ka...