'kak jiwoong ada apa ngajak aku ketemu?' note dengan pertanyaan tersebut langsung muncul di depan mata jiwoong, membuat sang korban terkekeh gemas
Kaget sebenernya.
Pelakunya Ricky. Dia baru sampai 2 menit yang lalu, dengan jalan yang tergopoh gopoh.
Jiwoong tebak, pasti cowok ini buru buru. Takut dia nunggu kah?
"Engga papa, sini duduk.. buru buru amat sampe langsung ke poin utama nya" Ricky mengangkat bahunya acuh, lalu bergabung duduk bersama jiwoong.
Yang lebih tua menatap Ricky dari samping, indah sekali. Jiwoong rasa Ricky diciptakan kala Tuhan sedang bahagia.
Saking asiknya ngelamun, Ricky dibuat kaget pas ngerasa sesuatu yang dingin nyentuh pipinya. Ia menoleh, mendapati sebuah milktea strawberry yang tengah mencium kulit halus miliknya.
Dia mengangkat alis, bingung. Sedangkan pelaku tersenyum lembut "buat Ricky, katanya Ricky suka banget strawberry ya?"
Tangan itu bergerak, membuat jiwoong harus segera focus memperhatikan 'kata siapa?'
"Ricky sudah makan?"
'JAWAB DULU!?'
"HAHAHA" ya tuhan, gemas sekali manusia ini!!! Jiwoong jadi gakuat "soalnya kamu lembut, manis. Persis kaya strawberry"
Pipi Ricky memerah saat itu juga, malu dengan ucapan bullshit yang keluar dari mulut buaya-woong. Tapi tetap menerima milktea strawberry itu. Mengangguk kecil sembari mengisyaratkan terimakasih.
Jiwoong tersenyum, tangannya ia angkat untuk mengelus rambut halus milik Ricky "kalau ada apa apa, cerita ke kak jiwoong. Anggap aja kita udah temenan dari lama" katanya lembut
Ricky menggeleng, Tidak setuju "nanti aku menambah beban" begitu tulisan di notenya
Lagi lagi jiwoong tertawa, merasa lucu dengan semua hal dari ricky. Bahkan tulisan yang ditulis secepat kilat itu pun lucu. "Engga sama sekali Ricky. Anw, boleh ga kamu ngetik lewat hp aja? Aku takut kamu capek nulis di buku"
"Ya" Ricky mengangguk, lalu memilih menatap langit. Matanya terpejam seiring datangnya angin dari arah barat.
Ia tengah bermeditasi, seperti yang sering ayahnya lakukan
Jiwoong juga seperti nya enggan untuk membuka percakapan lagi. Dia lebih memilih untuk menatap wajah Ricky dari samping. Manusia ini, benar benar indah. Aura dan pancaran cahaya nya berbeda
Penuh keikhlasan dan bersih.
Jiwoong gatau apa yang bikin Ricky ngalamin hal menyakitkan di hidupnya ini. Kalau tentang Harta, apa salahnya? Memang yang boleh bahagia cuma orang kaya? Yang sederhana pun boleh bahagia juga.
Jiwa ingin melindungi Ricky semakin menggebu gebu di dadanya. Jiwoong ingin sekali menjadi penanggung jawab dalam hidup Ricky, entah kenapa
"Nanti malam Ricky sibuk?" Tanya nya lembut di balas gelengan pelan oleh Ricky
"Mau menemani kakak?" Jiwoong merasa aneh dengan bahasa baku, tapi Dia ngerasa Ricky kurang nyaman dengan bahasa gaul sksd nya ini. Jadi dia hanya mencoba menyesuaikan
'mau kemana?'
Yang lebih tua berpikir sebentar, mencoba mencari tempat yang membuat Ricky tetap nyaman "pasar malam?"
'tapi nanti papa sendirian di rumah, aku ga tega'
"Nanti kakak yang izin oke? Sekalian beli mam yang enak untuk papa"
____
Jiwoong menepati janjinya. Tepat pada pukul 19:00 malam, dia benar benar berada di rumah Ricky.
Awalnya jiwoong nyasar, salahkan saja google Maps yang ternyata tidak akurat itu. Dia sempat berputar 2 kali sebelum warga desa yang bersiap meronda, mang dokyeom menegurnya dan mengarahkan nya kerumah Ricky dengan selamat
Rumah Ricky jauh dari kata mewah dan besar. Bewarna baby blue dan pink, sangat minimalis dan sederhana.
Tangan itu bergerak, mengetuk pintu rumah Ricky pelan. Walaupun jiwoong urakan, tapi tetep harus punya attitude dan manner. "Permisi, Ricky... Tok tok tok"
Setelah beberapa kali mengetuk, akhirnya pintu itu terbuka. Tapi bukan sosok yang jiwoong kenal, melainkan om om berusia 35 tahun yang berwajah lembut, dengan handuk yang ada di atas pundaknya "siapa toh ini? Salah rumah ya dek?" Tanya bapak itu heran.
Pasalnya, selama tinggal hampir 2 dekade baru kali ini ia menerima tamu.
"E-eh? Engga om, bener kok ini rumahnya. Saya jiwoong, kakak kelasnya ricky. Sebenernya hari ini saya mau ajak Ricky ke pasar malem Deket sini sih om, itu kalo om setuju"
"LOH BENERAN?" minghao, sang ayah agak memekik. Tak percaya dengan yang dia dengar "memang nya Ricky mau? Atau baru mau ngajak?"
"Kebetulan Ricky nya mau om, tinggal nunggu izin om nya aja"
"BENERAN?!!!" Pekikan itu kembali jiwoong dengar. Hampir saja mengumpat jika tak melihat Ricky keluar kamar terlebih dahulu
Sang adik kelas menghampirinya dengan balutan celana putih pendek dan kemeja baby blue, menampilkan kesan segar dan lucu yang cocok untuknya.
ia melihat Ricky yang menggunakan tangannya dengan cepat, Seperti tengah mengomeli kelakuan sang ayah. Entah, itu hanya perasaan jiwoong. Sebab ia lihat ayah Ricky hanya menunduk, serta Ricky yang terus saja menggunakan isyarat yang belum jiwoong mengerti.
"Udah toh ngomel ngomel mulu, papa kan kaget Ricky tumben mau diajak keluar. Kalian mau kencan ya? Cieee"
"Eh engga om.." jawab jiwoong sopan dibumbuhi gelengan dari Ricky.
"Udah ga usah malu-malu, muka Ricky udah merah begitu. Sana kalian seneng seneng, jiwoong om nitip Ricky ya
Ini pertama kalinya dia liat pasar malam"
BBEBE NOTE
MAAF BANGET KARENA AKU SUDAH MENINGGALKAN KALIAN DENGAN WAKTU YANG LAMA.NULIS ini itu jujur makan banyak waktu, belum lagi kalo tiba tiba nginget sakitnya.. makanya aku ilang hahaa
Tapi akuuu akan berusaha lebih produktif lagi.
Oh ya, niatnya aku mau deact in akun ini:((( tapi masih mikir, soalnya aku takut kalian sedih