One Punch: Exposing Saitama, Tornado Is Still Arrogant! (1-238)

21-30

021 Sekadar Kenalan? Mentalitas Fubuki Meledak! (Minta Bunga Dan Komentar~)

arrow_back_ios_newBab SebelumnyaBab selanjutnyaarrow_forward_ios

IKLAN

"Kakak... Saitama... menakutkan sekali...!"

Neraka Fubuki berkata perlahan:

"Kakak... Kamu keterlaluan... Kamu benar-benar menggunakan telekinesis yang menakutkan untuk menyerang Saitama... Saitama-kun, he..."

Fubuki tercengang dan terkejut tak terkira, namun ia masih ingat hal terpenting, yaitu Saitama berada di garis depan gelombang kejut yang mengerikan ini!

Seperti yang diketahui semua orang, saat itu, Tornado mengandalkan kekuatan menakutkan ini untuk melawan sepanjang masa dan menemukannya ketika dia masih muda.

"Hah...hah~!"

"Aku... bagaimana aku tahu, itu... itulah diriku di masa depan!"

"Hentikan! Aku tidak akan seperti ini... Siapa yang membuatnya terus meraihku dan selalu mengabaikan kata-kataku..."

Saat Tornado mengatakan ini, dia sangat percaya diri.

Namun demikian

Keduanya tahu bahwa ini adalah sesuatu yang akan terjadi di masa depan, jadi mereka mengetahuinya sebelumnya dan mereka pasti bisa mengubahnya.

Tapi... Mau tidak mau aku khawatir tentang Saitama.

Terutama Tornado, dia sebenarnya memiliki mentalitas seperti ini terhadap orang lain kecuali saudara perempuannya, yang membuatnya sedikit bingung.

Di saat yang sama, secara tidak sadar ingin melarikan diri, seperti hati seorang gadis cuek.

Bagaimana bisa ada sedikit orang yang memproklamirkan diri sebagai ratu?

“Tidak… Kakak, apa yang terjadi padamu?!”

Fubuki berteriak dalam hatinya, tapi dia masih belum memiliki keberanian untuk mengatakannya, dia hanya menatap cemas ke arah Saitama yang tidak bisa melihat dengan jelas......

Namun, tak lama kemudian wajah cantik kedua gadis itu ditutupi garis-garis hitam.

【"Abaa baaaaaaaa..."】

? ? ?

IKLAN

Apakah ini... suara Saitama? !

[Di layar proyeksi, Tornado terbang terbalik karena serangan telekinetik yang serius ini, tapi Saitama masih dengan kuat menggenggam pergelangan tangan rampingnya, dan tubuh mungilnya tergeletak horizontal di udara. 】