Setelah mendengar kabar Jisung hilang, seluruh tubuh Jaemin bergetar hebat. Ia tidak dapat menggenggam ponselnya dengan benar hingga terjatuh.
Beberapa teman satu ruangan yang melihat kearah Jaemin setelah mendengar suara benda jatuh.
"Hey, hey what's going on?? You're shaking! Hey Nakamoto Jaemin!"
Dengan nada gemetar Jaemin memberitahu kalau anaknya hilang.
Semua temannya kaget, "CALL TRIPLE ZERO!!"
Beberapa orang lainnya sudah siap dengan kunci mobil, mereka ingin membantunya mencari Jisung.
Masih dengan pikiran melayang dan tubuh gemetar, Jaemin mengendarai mobilnya keseluruh tempat yang biasa ia dan anaknya kunjungi.
Jaemin memang memasang gps pada tas milik Jie, sayangnya anak itu pergi begitu saja meninggalkan tas miliknya di area permainan sekolah.
Dalam pikiran Jaemin hanya teringat 3 nama, Guanlin, Jeno dan juga Bangchan. Karena hanya tiga orang tersebut yang Jie kenal.
Orang pertama dari tiga nama tersebut yang ia hubungi ialah Jeno, kemungkinan Jeno yang menjemput Jie tanpa konfirmasi padanya.
Mengetuk jarinya pada kemudi mobil, Jaemin menunggu panggilannya diterima oleh Jeno.
"Halo Na," akhirnya panggilan tersebut tersambung.
"Jeno! Posisi kamu dimana?"
"Thailand, kenapa? Kamu kangen? Besok pagi atau lusa aku pulang kok-"
Sambungan terputus.
Jaemin memutuskan sambungan telpon karena ia tidak ingin membuang waktunya.
Orang kedua yang ada di pikirannya ialah Guanlin. Sesegera mungkin menghubungi Alin untuk situasi darurat seperti ini.
"Halo, Na?"
Dengan pertanyaan yang sama, Guanlin menjawab bahwa dirinya ada di Jerman saat ini.
Jaemin menutup telponnya dengan terburu.
Orang ketiga, Bangchan. Namun dirinya ragu untuk menghubungi Bangchan yang berstatus tunangannya itu. Mereka tidak saling memberi kabar selama ini.
Memberanikan diri untuk menghubungi Bangchan.
Panggilannya berakhir begitu saja, tidak ada jawaban. Jaemin membuang napasnya dengan kasar, ia bingung harus kemana untuk mencari anaknya.
Panggilan dari Jeno maupun Guanlin ia abaikan, tidak ingin menjelaskan apapun pada mereka yang akan membuat kedua pria itu segera terbang ke Sydney.
"Kamu dimana sayang," Jaemin sudah berputar sebanyak tiga kali, begitu juga dengan mama Bangchan yang sudah mencari Jie diberbagai taman yang ada di lingkungan mereka.
Sebuah pesan masuk membuat napas Nana tertahan,
From: unknown
Jie sama aku di apartemenSegera mungkin Jaemin melajukan mobilnya dengan cepat menuju apartemen setelah mendapatkan pesan tersebut.
Pintu apartemen dibuka dengan keras, kedua orang di ruang tengah terperanjat karena langkah kaki yang terburu.
Napas Jaemin terengah, Jie melihatnya dengan bingung. "Buna kenapa?"
Tatapan Nana tertuju pada kakaknya, Nakamoto Renjun.
Orang yang membawa Jie ialah Injun, kakak kembarnya sendiri.
Ponselnya kembali bergetar, kali ini panggilan dari Guanlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy Announced (Vol. 3)
FanfictionSetelah perceraiannya dengan Nana, Jeno menyadari bahwa Jisung adalah anak kandungnya yang sengaja disembunyikan. Namun semuanya terlambat, Jie tidak mengenalinya. Bagi Jie, Daddy nya adalah Guanlin.