DANALA - 01.

680 87 66
                                    

Dari awal, Nala itu sudah introvert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari awal, Nala itu sudah introvert. Dia hanya akan cerewet ketika bertemu dengan orang yang satu frekuensi atau yang sudah kenal dekat dengan dirinya. Tapi semenjak ia mengalami kecelakaan yang membuatnya koma selama beberapa bulan, Nala menjadi semakin tertutup. Dan lingkaran hitam samar di bawah matanya adalah bukti jika dia jarang tertidur saat malam.

Namun itu semua ada alasannya.

Semenjak sembuh dari kecelakaan, Nala kerap bermimpi aneh. Dan mimpinya itu akan selalu terjadi di dunia nyata dalam kurun waktu yang tak pasti. Selain itu, mata Nala menjadi dapat melihat hal-hal yang semestinya tak harus ia lihat -- karena itu adalah rahasia alam yang bukan menjadi kuasanya untuk mencampuri.

Meski itu dapat disebut sebagai anugerah, Nala tak menyukainya. Dia lebih senang hidup sebagai orang normal daripada harus memiliki kelebihan yang terasa sangat membebani. Hidupnya sudah penuh dengan masalah, dan dengan ada nya kelebihan ini semakin membuat hidupnya bertambah berat.

Nala lelah, tapi dia masih ingin hidup untuk menemukan kebahagiaannya.

Puk! Puk! Puk! Puk!

Tepukan beruntun di lengan membuat sebuah decakan keluar dari mulut Nala. Dia menatap malas sang pelaku yang adalah sahabatnya sendiri, Milano.

"Apa sih?!" tanya Nala kesal. Masalahnya, lama-lama sakit juga kalo ngga dihentiin.

Milano menutup mulutnya menahan teriakan sambil menunjuk ke suatu arah. Nala segera mengalihkan pandangannya untuk melihat apa yang membuat sahabatnya ini sampai hampir histeris seperti itu. Dengusan langsung keluar setelah Nala tahu apa yang Milano maksud -- beberapa pemuda yang dikenal sebagai most wanted di kampus mereka.

"Mereka makin cakep aja ngga sih??! Arghh!! Apalagi kak Nandra astagaa!! Calon gue tambah ganteng bangett!!" pekik Milano nyaris heboh.

Nala merotasikan bola matanya mendengar perkataan Milano. Jika dengan orang lain, apa yang Milano katakan mungkin akan langsung disetujui. Mereka memang tampan. Tapi bagi Nala, itu masih setara dengan orang-orang tampan lainnya. Belum ada yang membuatnya dapat mati kutu ataupun histeris seperti yang terjadi pada Milano dan para mahasiswi di kampusnya.

"Masih siang Mil, jangan kebanyakan halu! Mending buruan lo abisin tuh batagor sebelum gue tinggal duluan ke kelas." kata Nala yang mengundang delikan kesal dari Milano. Tapi tak urung dia menuruti apa yang Nala katakan.

"Ngga asik lo, sumpah!" gerutu Milano sambil memakan batagornya.

Nala hanya mengabaikannya. Dia lebih memilih meminum es jeruknya sembari memainkan ponsel. Jika boleh jujur, Nala selalu merasa aneh saat berada di sekitar para most wanted itu. Seperti ada suatu energi yang bertolak belakang tapi terasa seimbang. Dan ketika Nala berada di dekat salah satu dari mereka dalam jarak beberapa meter, Nala selalu merasa mual. Ia seperti ingin memuntahkan seluruh isi perutnya saat itu juga.

Danala - When love begins accidentally [Kyusahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang