DANALA - 08.

489 65 93
                                    

Nala mengatur nafasnya agar tetap tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala mengatur nafasnya agar tetap tenang. Malam ini ia akan menghadiri pertunangan sahabatnya, Milano, dimana akan ada banyak benang merah yang saling terhubung seperti saat ia datang ke arena balapan beberapa hari yang lalu.

Sebelumnya Nala telah memastikan jika Davian juga akan ada disana. Dan pemuda itu berjanji akan menemaninya masuk ke dalam. Iya, keduanya berangkat masing-masing dan akan bertemu di parkiran. Yah, jangan harap Davian akan menjemput Nala. Karena belum sempat Davian menawarkan saja Nala sudah memberitahu akan berangkat sendiri.

Gengsi Nala ini emang besar banget. Padahal kalau mereka berangkat barengan kan malah lebih aman. Terus ada jaminan jika Davian benar-benar datang. Kalau begini kan bisa saja Davian lari. Ya meskipun itu kemungkinan kecil karena tak mungkin pemuda itu kabur dari acara pertunangan sahabatnya.

Nala mendesis pelan, dia berulang kali mengecek jam tangannya. Sudah lumayan lama ia menunggu sendirian di parkiran hingga mengundang banyak tatapan dari orang-orang yang melewatinya. Bahkan ada yang dengan sengaja menggodanya meski Nala langsung memberikan tatapan julid. Tapi wajar sih, karena penampilan Nala malam ini memang terlihat memukau.

 Tapi wajar sih, karena penampilan Nala malam ini memang terlihat memukau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nala kembali mengecek jam tangannya. Kali ini gerutuan kecil mulai terdengar keluar. Dia sudah lama berdiri, dan kakinya mulai lelah. Ia sedikit menyesali perkataan nya yang sok-sokan ingin berangkat sendiri. Akibat rasa gengsinya itu, kini dirinya harus menunggu tanpa kepastian.

"Ck! Ini dia beneran dateng ngga sih?!" serunya kesal.

Sedang sibuk bersungut-sungut, ada sebuah mobil yang mendekat dan berhenti tak jauh dari tempat Nala berdiri. Nala sontak menatapnya karena mengenal mobil tersebut. Dia menanti siapa yang akan turun dari dalam mobil itu. Ekspetasi nya sih Davian yang datang, namun ternyata harapan nya harus pupus kala melihat kating nya yang lain, Daniel serta Reija.

Kedua pemuda itu menghampiri Nala yang sudah berwajah masam. Benar-benar dongkol akibat keterlambatan Davian yang sangat jauh dari perjanjian. "Dari tadi, Na?" tanya Daniel. Nala hanya mengangguk membenarkan.

"Kenapa ngga masuk? Ngga capek, apa?" kini giliran Reija yang bertanya.

"Ya capek! Tapi temen kalian ngga dateng-dateng!"

Danala - When love begins accidentally [Kyusahi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang