"Di butuhkan guru ngaji madrasah Al-Insyira, minat hubungi nomor di bawah ini!" Gumam Zafa membaca status wesep ayah dari temannya.
Menyesap pelan kopi americano, Zafa memencet poto profil dan mengetik sesuatu untuk ia kirimkan.
[Mariadi Bapake Supri.
Assalamu'alaikum, Pak Mar ~ bla bla bla.
Wa'alaikumussalam, ya. Besok silahkan datang ke madrasah, temui Ustadzah Evana selaku pimpinan madrasah.]
"Yey! Otw ketemu calon Zaujati tiap hari! Rejeki anak sholeh emang gak main-main," Serunya semangat, ah kebetulan sekali bapaknya Supri selaku ustadz di Madrasah Al-Insyira mengabarkan inpo dari pusat satu menit yang lalu.
Bayangan trailer pertemuannya dengan Ustadzah Epa seketika langsung terputar di benaknya, membuat Zafa tersenyum-senyum bak orang gila.
"Nenek cepet telpon ambulan dari rsj buat jemput Om Ael!" Pekik Ale yang sedari tadi mengintip lewat celah pintu kamar Zafa.
"HAH! kenapa Le?"
Bek!
"Bukan apa-apa Ma!" Teriak Zafa cepat sembari membekap mulut keponakannya yang ember itu.
"Lyefasin Om! Tangyan Om bau," Ujar Ale meronta.
___
"Om Ael tuh udah jelek dari lahir, jadi mau di mekoper kayak apapun bakal tetep jelek." Ejek Ale dengan frontal kepada Zafa yang dari tadi sibuk menata rambutnya, dari belah tengah, belah pinggir dan belah-belah lainnya.
Zafa melotot kesal ke arah Ale yang kini memutar-mutar tubuhnya lucu sambil menggenggam tali tas gendongnya. "Apa? Mau marah? Ale 'kan cuman jujur, apa salahnya?" Tanya-nya enteng.
"Ngeselin kamu kalo jujur," Ungkap Zafa seraya berjalan keluar kamar, meninggalkan kaca dan Ale di sana.
"Bener kata Bude Sum, kalo Om tuh baperan!" Seru Ale iseng.
"Bener kata Bude Sum, kalo Ale tuh kerabat dekatnya Jerry!" Balas Zafa tak mau kalah.
___
Di sebuah ruang kerja dengan desain ala madrasah, disana Zafa duduk dengan anteng sambil memandang wajah Ustadzah Epa yang amat aduhai. Cantik sekali.
"Jadi~ bagaimana? Apa saya di terima?" Tanya Zafa penasaran.
Ustadzah Epa menutup berkas yang di berikan oleh Zafa. "Selamat, Pak Zafa sudah di terima sebagai guru ngaji di madrasah Al-Insyira. Besok Pak Zafa sudah bisa untuk mulai ngajar ya," Jawab Ustadzah Epa.
MasyaAllah, suaranya lembut sekali.
"Di mohon untuk Ghadul bashar ya Pak," Tegur Ustadzah Epa seraya bangkit dari duduknya. "Saya permisi, mau lanjut ngajar lagi. Assalamu'alaikum," Salamnya kemudian keluar dari ruangan lewat pintu yang memang sengaja untuk di buka lebar agar tak menimbulkan fitnah.
Zafa menatap punggung Ustadzah Epa yang kian menjauh dengan tatapan malu, ah. Astagfirullah, belum apa-apa saja udah keliatan kalo dirinya tak pantas untuk bersanding dengan wanita sekelas anak Kyai Rizi.
Benar-benar memalukan!
TBC.
Note: Jerry - tokoh kartun Tom and Jerry.
Ghadul bashar, menjaga pandangan dari yang bukan mahramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ustadzah Epa, Aku Padamu!
RomanceUstadzah Epa, Aku Padamu! Semuanya bermula saat Zafael Widodi Prastiza menjemput keponakannya seusai sekolah sore di madrasah, Zafa tanpa sengaja melihat sosok wanita berjilbab lebar dengan gamis semata kaki. Terlihat seperti wanita idaman di mata...