BAB 3

522 30 2
                                    

Klik!

Klik!

Klik!

Sakura menjauhkan kamera dari wajahnya. Menatap hasil jepretannya dengan puas sebelum kembali menatap sosok yang menjadi objek fantasinya. Sedang bermain basket seorang diri di halaman belakang rumahnya.

"Seksi."

Sakura menjilat bibir. Matanya memandang senpainya yang tengah sibuk bermain basket sendirian dengan tubuh yang penuh keringat. Kaos hitam yang di pakai Sasuke pun tidak bisa menutupi keseksiannya, kaos hitam itu menempel pada tubuhnya yang berkeringat membuat Sakura kegerahan sendiri melihat senpainya. Sedetik kemudian Sakura tersenyum lebar melihat Sasuke yang berjaya melempar bola ke dalam ring.

Lempar! Masuk! Lempar! Masuk!

Kejadian itu berulang-ulang. Semakin lama lemparan Sasuke semakin keras. Sakura mengenyitkan dahi. Cara Sasuke melempar bola basketnya seperti dia sedang meluapkan semua emosinya pada benda bulat itu. Cih! Sakura berdecih dalam hati. Sasuke pasti sedang memikirkan Karin sekarang.

"Sayang sekali mantanmu sudah berada di surga. Sasuke-kun, lupakan saja dia." Sakura kembali meletakkan kamera matanya dan lagi-lagi memotret foto Sasuke tanpa rasa bosan.

Ya ... Inilah dia kegiatan Sakura setiap harinya. Biasanya setelah pulang sekolah dia akan langsung pulang ke rumahnya -yang ada ruang bawah tanah- lalu datang ke rumahnya yang satu lagi -yang terletak di kawasan perumahan elite- rumah ini biasa Sakura gunakan hanya untuk melihat Sasuke setiap harinya. Kebetulan rumah yang di beli Sakura memiliki halaman belakang yang berhadapan langsung dengan halaman rumah keluarga Uchiha jadinya ini mempermudahkan kegiatan Sakura untuk melihat-lihat Sasuke setiap harinya. Oh ya, kalian mungkin tertanya-tanya. Siapa sebenarnya Haruno Sakura ini. Ya intinya Sakura bukanlah berasal dari keluarga yang kurang berada.

Meskipun marga Sakura tidak terkenal bukan berarti dia tidak memiliki apa-apa. Faktanya gadis yang sering di pandang rendah di sekolahnya ini memiliki kekayaan yang tidak akan pernah habis. Neneknya sendiri adalah seorang pengusaha sukses cukup terkenal di kalangan pembisnis namun tidak ada yang tau tentang itu. Sakura berjaya menyembunyikan jati dirinya yang sebenar. Ya, Sakura melakukan ini agar tidak ada yang tau yang dia ada memiliki obsesi yang berlebihan pada pemuda yang dia sukai.

"Huh~!?"

Sedetik kemudian Sakura menyipitkan mata. Dia menjauhkan kamera dari wajahnya dan melihat seorang pelayan muda yang tentunya perempuan sedang mengantarkan minuman untuk tuan mudanya. Tingkah gadis itu membuat Sakura muak, setiap harinya setiap kali Sasuke sedang berada di halaman belakang. Tidak kisah Sasuke sedang belajar atau pun bermain basket. Gadis itu sering saja datang ke sana untuk mengantar minuman tapi bukan itu yang membuat Sakura kesal melainkan cara gadis itu memandang senpainya. Tatapan menggoda dan sesekali berusaha merayu senpainya! Sakura tau itu!

Ctak!

Tiga siku-siku muncul di dahinya. Mata Sakura menyorot semakin tajam saat melihat gadis itu pura-pura terjatuh ke arah senpainya dan berakhir memeluk Sasuke yang baru saja duduk di atas kursi. Dan Sakura melihat dengan jelas. Gadis itu dengan sengaja memegang dada bidang Sasuke.

"Sialan!" Sakura mengeram. Ingin saja rasanya dia datang ke sana dan menarik gadis itu menjauh dari miliknya! Namun bukan namanya Sakura kalau dia bertindak seperti itu. Sakura sukanya membuat rencana terlebih dahulu di buat serapi mungkin agar semua kejahatan yang dia lakukan tidak bisa terhidu oleh pihak kepolisian. Ah kecuali Karin, tentu saja. Sakura sengaja melakukan itu karena dia sangat kesal pada waktu itu. Melihat senpainya yang mencium Karin membuat Sakura tidak bisa menahan diri. Ah~ andai saja Sakura bisa mengurung Karin lebih lama dia pasti tidak akan membunuh Karin secepat itu. Jujur dia ingin sekali menyiksa semua orang yang dia tahan dengan perlahan tapi pasti. Tentu saja, itu pasti jauh lebih seru.

YANDERE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang