Sakura menyandarkan tubuh sembari menongakkan kepala ke atas. Menatap langit biru yang tampak sangat cerah saat itu. Rambut pink kebanggaannya bergerak pelan begitu angin berhembus pelan melayangkan helaian merah mudanya dengan lembut. Kini sudah seminggu berlalu semenjak kejadian Ino di temukan dan ya entah kenapa beberapa waktu ini Sakura merasa sangat aman damai dan tentram. Tentu saja, itu karena kebelakangan ini tidak ada 'musuh' yang memasuki radarnya. Ya, setelah kasus kehilangan model terkenal itu beberapa orang mulai perlahan menjauhi senpainya ... Loh? Kenapa? Itu karena berita tentang rumah senpainya yang telah di geledah oleh pihak kepolisian sudah menyebar luas di seluruh sekolah. Hari pertama setelah gosip itu tersebar. Beberapa murid berspekulasi mengatakan yang Sasuke mungkin saja terlibat dalam kasus kehilangan Ino. Apa lagi banyak yang tau kalau senpainya sempat terlihat berbicara dengan Ino sebelum kehilangannya.Namun semua spekulasi orang-orang terbantahkan saat Ino akhirnya di temukan serta Sasuke juga dikatakan menghilang dari jejeran orang tersangka itu terjadi karena tidak adanya bukti bahwa dia memang terlibat dalam kasus kehilangan model terkenal itu. Dan Sakura cukup lega begitu Tsunade mengabari hal itu.
Ting~ ting~
Lamunan Sakura terbuyar begitu suara bel tanda masuk mulai berbunyi. Dengan malas gadis itu pun mulai menegakkan tubuh. Permen karet di dalam mulutnya di ludahkan ke atas lantai sebelum akhirnya dia memakai hoodienya kembali untuk menutup surainya. Habis itu Sakura pun mulai mengambil langkah santai menjauhi pagar pembatas. Kedua tangan tersembunyi di balik saku jaketnya. Sakura sesekali bersenandung ria. Namun langkah gadis itu tiba-tiba terhenti begitu ia melihat kenop pintu berputar. Menandakan seseorang akan membukanya dari dalam. Dengan spontan Sakura buru-buru menyembunyikan diri balik tembok di samping pintu. Di waktu yang bersamaan tiga orang pemuda berbeda warna rambut muncul di dari balik pintu.
"Sasuke-senpai?" Wajah Sakura langsung memerah begitu nama itu meluncur dari mulutnya. Iris emerald yang biasa menatap kosong kini berbinar terang melihat Sasuke yang kini duduk santai di atas kursi panjang yang memang tersedia di sana.
"Whoah~ ini benar-benar menyenangkan!" Naruto berseru keras sembari mengangkat kedua tangannya ke atas. Dia berpose seperti orang yang baru saja menang lomba sementara di sisi lain Sakura langsung saja menegang begitu melihat aksi Naruto. Pasalnya kalau si kuning itu berbalik dia pasti akan menangkap basah Sakura yang sedang berdiri tidak jauh dari mereka.
Sakura yang sadar bahwa resiko tertangkap basah itu besar perlahan berjalan menuju pintu. Memutar kenop pintu tanpa menimbulkan sebarang suara lalu melangkah masuk dengan hati-hati. Ceklek! Hah~ Sakura mendesah lega begitu pintu menuju atap tertutup rapat. Dia menyandarkan tubuh dengan posisi menyamping pada pintu lalu kembali memutar kenop pintu dan membukanya sedikit. Sedikit saja agar dia bisa mendengar pembicaraan senpainya dengan kedua temannya. Omong-omong sepertinya Sakura akan bolos kali ini. Ya, senpainya bolos dan Sakura juga harus melakukannya. Dia rela tidak masuk kelas yang penting dia bisa mendengar suara senpainya yang mengairahkan itu. Ugh~
"Apanya yang menyenangkan?" Mendengar suara senpainya yang seksi itu membuat Sakura mengigit bibirnya keras. Dia berusaha agar tetap waras takutnya nanti kegilaannya datang dan dia berakhir menyerang senpainya dalam sebuah ciuman yang memabukkan.
"Tentu saja menyenangkan!" Naruto berbalik. Untung saja Sakura sudah tidak ada disana.
"Soalnya kalian jarang sekali ikut membolos." Kata Naruto semangat. Ya, dia benar. Sasuke menyetujuinya. Dia dan Shikamaru memang jarang membolos berbeda dengan Naruto yang sering membolos.
"Jadi, angin apa yang membawa kalian sampai mau menerima ajakkan ku ke sini?" Naruto berkacak pinggang sembari menatap kedua temannya bergantian.
"Entahlah." Sasuke mengangkat bahu. Dia menonggakkan kepala dan meminum minuman kalengnya dengan sekali teguk. Sakura kalau melihat ini pasti akan meneteskan air liur.
KAMU SEDANG MEMBACA
YANDERE ✓
Fanfiction[21+] Dalam obsesinya yang gelap, Sakura benar-benar gila. Dia siap melakukan segala cara untuk memastikan tidak ada wanita lain yang bisa mendapatkan hati Sasuke, bahkan jika itu berarti 'melenyapkan' para wanita tersebut yang sebenarnya tak bersal...