magic pill💊 (3)

17.5K 448 26
                                    

Terdengar geraman desahan dari dalam layar laptop. Rupanya Hagiwara juga mendapatkan klimaks sesaat setelah Miyagi mengeluarkan pelepasannya.

Miyagi masih dengan posisi yang sama di atas ranjang, kedua pahanya terbuka, tapi sekarang  dia tidak bisa melihat bagian bawahnya karena terhalang perut yang bengkak. Tangannya selalu mengusap pelan gundukan besar yang terus tumbuh di dalam perut. Miyagi memang sedikit takut dengan apa yang terjadi di tubuhnya, tapi lagi-lagi rasa takut dikalahkan oleh obsesinya tentang kehamilan.

Bibirnya tersenyum puas sesekali melirik pria di dalam monitor dengan mata sayunya. "Hagiwara-san, aku lelah."

"Kau bisa istirahat dulu," sahut Hagiwara sembari membenahi celananya, mengambil tisu membersihkan tangan yang terkena semburan mani. Tak lama ponsel di di atas meja bergetar , Hagiwara langsung mengecek ponsel lalu berkata, "Miyagi, aku ada keperluan, nanti kuhubungi lagi."

Saat hendak memutuskan sambungan video call, Miyagi berucap, "Tuan tunggu dulu!" Dia bangun dari tempat tidur sedikit meringis dengan satu tangan memegangi pinggangnya lalu tangan yang lain memegang perutnya. Miyagi duduk di depan monitor. "tuan boleh kah aku melihat wajah anda, selama ini hanya aku yang memperlihatkan wajahku, tapi tuan sendiri tidak pernah menujukkan wajah kepadaku."

"Tunggu saja, sebentar lagi kamu akan melihat wajahku, tapi tidak sekarang, okey." Hagiwara tersenyum dari balik masker.

"Tapi tuan ... " Miyagi merengek.

Namun, sambungan video dengan cepat dimatikan oleh Hagiwara.

Miyagi mendesah lelah, sedikit kecewa karena penolakan, rasa penasaran semakin besar, bagaimana kira-kira wajah pelanggan kaya nya itu, apakah jelek atau tampan, tapi yang jelas dia pria muda yang punya banyak uang, mungkin dia seorang pengusaha terkenal atau selebriti makanya dia sangat menyembunyikan identitas aslinya.

Namun Miyagi tidak peduli bagaimana bentuk rupa Hagiwara. "Tapi dia berkata sebentar lagi aku akan melihat wajahnya, apa artinya dia akan datang menemuiku?"
Miyagi merasakan panas di wajahnya, memikirkan Hagiwara akan datang ke tempatnya membuat sesuatu di dalam dadanya menghangat, ada ledakan kebahagiaan mengisi relung hatinya.

Cukup lama dia terdiam sambil menggosok perutnya yang bengkak Miyagi yang kelelahan, merasa mulai mengantuk dan dia pun tertidur.

Ketika dia membuka mata di jam berikutnya hari sudah sore, itu terlihat dari cahaya kekuningan matahari yang menyelinap dari balik jendela apartemen. Miyagi yang tertidur dengan posisi miring merasa tidak nyaman pada area tulang panggul, terasa sedikit ngilu, dia mengubah posisi berbaring, menggeliat sebentar lalu kemudian tertegun saat menatap gundukan di perut semakin bertambah tinggi.

"Shh ... " tangannya meraba perut yang ukurannya dua kali lipat dari sebelum dia tertidur, ini terlihat seperti perut hamil 9 bulan bahkan lebih besar dari ukuran normal, ini sangat besar, bahkan Miyagi kesulitan hanya untuk duduk. Dengan susah payah dia bangun lalu berjalan pelan menuju cermin yang menampilkan seluruh badan.

"Perutku sangat besar, apa ini seperti hamil bayi kembar"
Tubuhnya telanjang saat bercermin. "Perutku tampak seperti badut." gumamnya cemberut.

Merasa bagian bawahnya lengket akibat pelepasannya beberapa jam yang lalu, Miyagi merasa tidak nyaman lalu dia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya, dia berjalan sedikit kesusahan karena bobot perutnya bertambah berat.

Air hangat mengucur deras dari shower, Miyagi ingin melepaskan kemeja miliknya, tapi kemudian kegiatan itu terhenti karena dia yang ingin selalu mengingat momen-momen saat perutnya membesar secara alami, Miyagi ingin merekam kegiatan mandinya kali ini. Dia segera keluar dan mengambil ponsel untuk merekam.

My obsessed MpregTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang