After Destiny 2

5 2 0
                                    

Dia berjalan mendekat, lalu duduk didekat ranjangku, aku juga bangun dan duduk diatas ranjang. Dia menaruh pot kayu satunya ke meja dekat ranjang,lalu memberikan pot satunya ke arahku.

"Minum, ini hanya air biasa" dia memberikan pot itu, mungkin sekarang menjadi gelas karena ucapannya

"Bentuknya seperti pot bunga ditempat ku" ucapku lalu meneguknya... enak sekali, rasanya manis bagai madu yang cair seperti air, mungkin pengaruh rasa pahit yang tak kunjung hilang

"Jangan samakan dunia mu dengan dunia Mergia, dunia mu itu hanya tipuan mu bukan?" ucapnya mengalihkan pandanganya

"Jikapun aku berbohong,kau juga tetap tidak percaya, aku mengatakan yang sebenarnya saja kau anggap tipuan"

Plakk,

Kepalaku di tampar olehnya, dia memandang ku kesal. Aku yakin dia tidak sungguh-sungguh menampar kepalaku.

"Ngomong-ngomong airnya enak, kau tambahkan madu didalamnya?" tanyaku untuk mencairkan suasana

"Madu? Apa lagi itu" ucapnya sambil mengeluarkan nafas kesalnya

"Hemm, agak sulit dijelaskan, rasanya manis dan kental, agak berwarna kuning keemasan, di produksi oleh hewan seperti serangga" ucapku lalu meneguk kembali

"Kau memakan kotoran serangga?" Aku terbatuk, lalu melihatnya tak percaya, dia menatapku menjijikan

"Maksudmu?" ucapku sambil mengusap bibirku dengan lengan kiriku

"Di produksi, kau bilang seperti itu, serangga mana yang menghasilkan dan membuat makanan, kecuali dia mengeluarkan-"

"Cukup, aku mau muntah jika kau jelaskan" ucapku sambil menutup mata

"Kau yang bilang sendiri, kau yang merasa jijik. Pantas saja otakmu bodoh karena di duniamu kau memakan kotoran serangga" ucapnya dengan tempo menjijikan khas wanita pada umumnya

"Bukan begitu, aku juga kurang tahu bagaimana prosesnya, yang terpenting itu bukan kotoran serangga, eh aku juga tidak tahu"ucapku malah membingungkan

"Ah cukup, aku sudah muak dengan ini semua, minum air itu"dia menunjuk keatas meja "itu obat selanjutnya, mungkin rasanya seperti res, tapi agak lebih kuat" jelasnya lalu berdiri dan menghadap ku

"Sore kutunggu di belakang rumah, jika kau tak butuh latihan tak usah kesana"ucapnya lalu pergi begitu saja.

Aku melanjutkan minum dengan gelas berbentuk pot itu. Lalu aku mengambil gelas diatas meja dan melihatnya. Sama seperti res yang tadi, hanya saja ini lebih gelap dan aromanya berbeda. Aku meneguknya pelan, rasanya tidak berbeda dengan res, tapi agak sedikit pahit diakhir, seimbang dengan minuman yang sebelumnya.

Setelah ku minum habis, aku melanjutkan tidurku, tak terasa aku benar-benar lelah dan mengantuk,dengan cepat aku pergi kealam mimpi.

'mengapa, apa yang terjadi? Banyak kepulan asap di apartemen ku, aku yang sedang berjalan kearah tangga hanya melihat panik orang-orang yang turun dengan cepat, dan mengatakan kebakaran.

"Turun dan amankan seluruh anggota keluarga, jangan ada yang menerobos naik kelantai 21 dan selanjutnya" ucap suara yang terdengar dari speaker menggema di seluruh ruangan

Aku baru tersadar jika ada kebakaran dilantai atas, aku bergegas ikut turun, namun aku melupakan sesuatu. Ibuku masih ada diatas. Dengan cepat, aku menaiki tangga kembali dan berlari kearah pintu apartemen ku, banyak asap yang membuatku terbatuk dan tidak fokus untuk mencari pintu apartemen ku.

Tepat di pintu apartemen ku, tidak ada suara yang terdengar dari dalam, aku panik dan membuatku cepat cepat mencari kunci di saku celana ku. Sialnya api mulai menyebar keseluruhan ruangan, aku yang baru menemukan kunci dengan cepat memasukkannya ke lubang kunci.

After Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang