Hal lain yang aku tidak mengerti adalah aku menjadi orang lain di setiap pertemuan dengan manusia. Aku bukanlah orang dengan sisi pendiam yang suka terdiam dan melamun. Di kehidupanku yang lain di sekolah, aku adalah sosok yang meriah dan banyak sekali teman. Namun aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi kepadaku.
Setelah aku scroll beranda instagram, aku menemukan video menarik yang didalamnya tercoret sebuah caption yang menurutku mewakili diriku. Kurang lebih bunyinya begini "orang yang paling banyak tertawa adalah orang yang paling banyak menyimpan kesedihan" seketika aku terdiam, lalu berpikir "apa iya ya, aku begini".
Aku bukan anak senja yang lihai berkata dan mengolah bahasa. Aku hanyalah remaja yang tumbuh dengan kerasanya kehidupan di rumah, dan menemukan kehidupan lain di sekolah. Bingung, apakah aku salah jika terus seperti ini. Menyembunyikan sepi dengan wajah yang penuh bahagia. Hal ini terus berlanjut sampai kapan pun aku tidak tahu.
Aku juga lelah seperti ini, aku hanya ingin jujur dengan diri sendiri. Adakah yang mau menjadi rumah untukku pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kontradiksi
Teen Fictionseorang laki-laki bernama bayu bertemu dengan seorang gadis yang telah mengubah hidupnya. perlahan tersadar untuk menggapai cintanya ia hanyalah perahu kertas yang tenggelam oleh waktu