DIA BAB 5-6

1.3K 153 63
                                    

🍁
...

Kamar Atap Cafe

Pagi yang cerah, menyinari selah jendela kamar atap Mini cafe, Suara riuh yang terdengar dari lantai bawa samar-samar menembus indra pendengaran dua pasang netra yang  saat ini Masi setia berpejam dalam mimpi indahnya.

'Tinininit-Tinininit'

Suara alarm ponsel terdengar dari atas nakas menarik kesadaran salah satu yang tertidur melegu samar.

"Kak tolong ambilin ponsel Hoonie dong." Seraknya Masi setia terpejam di atas lengan sang dominan.

Yang di tegur Masi terlelap di sana, entah kenapa matanya terasa berat untuk sekedar ingin merespon, padahal Telinganya dapat mendengar suara Sunghoon dengan sangat jelas.

"Kak Seung ponsel ku ihhh~~~" lanjutnya rengek kali ini tangannya menggoyang-goyangkan tubuh Heeseung yang merem melek menahan rasa ngantuk nya.

"Hm." Di balas hanya deheman, Sunghoon yang kesal hanya bisa pasrah sembari sedikit menaiki dada Heeseung untuk meraih ponselnya di atas nakas samping Heeseung terlelap.

Posisinya terlihat sangat ambigu jika di pandang sebelah mata, namun hal itu bukan lah masalah bagi Sunghoon yang sadar dengan posisinya, toh dia dan Heeseung juga tidak memiliki perasaan yang bisa menimbulkan hasrat seperti sepasang kekasih, jadi untuk apa Canggung.

Itu dari sisi POV Sunghoon, beda lagi dari sisi POV Heeseung, yang jelas-jelas punya perasaan kepadanya, godaan seperti posisi itu suda pasti akan membuat hatinya tak nyaman, jika saja Heeseung itu pacarnya, mungkin semalam Sunghoon suda dia tiduri sampai pagi Tampa ampun.

Sayangnya dia bukan siapa-siapa jadinya mau tidak mau dirinya harus kembali menahan semua itu, meski sulit tapi tetap harus di usahakan. 

"GAWAT, KAK SEUNG CEPAT BANGUN BUS PERTAMA JAM 7 PAGI KAN, INI SUDA JAM 6 LEWAT 50." Pekik Sunghoon buru-buru turun dari atas tubuh  Heeseung.

Suara pekikan nya membuat telinga Heeseung yang Masi tertidur di sana sukses terlonjak dari baringnya.

   

🍁
...

BUS SEWAAN

Saat ini Heeseung dan Sunghoon baru saja duduk di kursi penumpang dengan berbekalkan ponsel dan dompet yang mereka bawa, barang mereka semua ada di Buss mahasiswa suda jelas kebawah semua di sana.

Dari perkiraan pasti semuanya suda sampai di villa,  anehnya semua orang pasti saat ini tengah pusing mencari-cari keberadaan nya.

Sebelum situasi semakin genting akan lebih baik keduanya menyusul sekarang juga, biar nanti mereka bisa menjelaskan kronologi nya, kenapa mereka berdua bisa ketinggalan Buss semalam.

 

"Hoon'na-" tegur Heeseung menarik atensi bening Sunghoon yang sejak tadi sibuk mengotak kresek cemilannya

"Hm.?" Jawab nya Tampa menoleh.

"Soal Semalam aku—" jeda Heeseung pada kalimat nya, tiba-tiba dia ragu untuk mengungkit kejadian yang suda dia lakukan pada Sunghoon Tampa izin.

"Tidak apa-apa, aku bisa mengerti, semalam suhu tubu mu sangat panas, di tamba efek obat yang aku berikan padamu, aku yakin kau bergerak juga bukan karena keinginan hatimu kan?" Timpal nya tersenyum manis.

M B F (My Friend's Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang