"Bangun,tuan kecil...."
Suara lembut nan penuh perhatian mengalun di alam bawah sadar Elliot di susul dengan tepukan lembut di pipinya.Setelah beberapa saat akhirnya bulu matanya mulai bergetar sebelum akhirnya perlahan kelopak matanya terbuka hingga memperlihatkan netra biru langit yang menawan.
Dengan linglung dia menatap pemuda di depannya ini dengan kernyitan di dahinya.
Sedangkan pemuda tersebut mengeluarkan kekehan lembut dan segera mengusap dahi Elliot dengan jempol besar miliknya.Netra gelapnya menatap netra indah Elliot dengan kekaguman dan rasa sayang.
"Jangan membuat ekspresi seperti itu,tuan kecil.Segeralah bangun dan cuci muka bantal anda."
Setelah mengatakan itu,tanpa aba-aba pemuda tersebut meletakkan kedua tangannya tepat di ketiak Elliot dan menggendongnya dengan gaya koala.Bibir tipisnya membentuk seringai tipis yang mengandung makna ambigu di dalamnya.
"Dan sepertinya aku yang harus mencuci muka anda,tuan kecil~"
Sebelum Elliot dapat mengeluarkan sepatah katapun,pemuda tersebut segera membawa Elliot ke kamar mandi dan dengan lembut membasuh wajah Elliot dengan air dingin wastafel.
Disisi lain, Elliot hanya bisa diam dan nampak seperti anak kucing yang patuh dengan pemiliknya tanpa ada perlawanan sama sekali meskipun dia tidak mengenal pemuda tersebut.Bahkan sepertinya pemuda tersebut bukan tokoh penting di novel karena Elliot tidak pernah menemukan salah satu tokoh yang memiliki ciri-ciri seperti pemuda itu.
"Bodo amat! Yang penting dapet babu baru",batin Elliot penuh nista.
Selesai membasuh wajah Elliot,pemuda tersebut menekan kepala Elliot hingga wajahnya menempel tepat di bahu pemuda tersebut.Elliot sendiri justru dengan nyaman melingkarkan kedua lengan mungilnya di leher kokoh sang pemuda itu dengan erat.
Dengan nada acuh tak acuh dia berbisik lirih tepat di samping pemuda itu tanpa menyadari nafas pemuda itu yang memberat karena terpaan nafas panas Elliot.
"Siapa?"
Kilatan keterkejutan melintas di netra gelap sang pemuda sebelum akhirnya bibir tipisnya membentuk senyuman samar yang licik.
Kakinya mulai melangkah keluar dari kamar mandi dan terus melangkah untuk keluar dari kamar Elliot hingga bertemu dengan lorong panjang yang di penuhi dengan ornamen yang elegan di setiap sisinya.
Kepalanya menoleh ke arah Elliot hingga bibir nya hampir menyentuh telinga sensitif Elliot seolah-olah itu hal yang normal dia lakukan kepada makhluk mungil di gendongannya itu.
"Aku rasa otak tuan kecil sedikit bermasalah karena sesuatu tapi aku rasa tidak ada salahnya aku memperkenalkan diri lagi.Jadi,ingat ini baik-baik,tuan kecil...namaku Samuel,panggil saja aku Sam dan aku adalah bodyguard pribadi anda."
Dia mengatakan itu dengan suara yang penuh kesopanan namun entah kenapa itu sedikit membuat Elliot tidak nyaman di benaknya.
Lalu dengan membuang perasaan mengganjal di benaknya itu, Elliot dengan acuh tak acuh mengangguk singkat dengan kepalanya yang masih menempel di bahu pemuda tersebut-sebut saja Samuel.
°°°
Dan disinilah Elliot berada, dengan wajah acuh tak acuh , mulutnya sibuk mengunyah makanan tanpa memperdulikan sekitarnya.
Sungguh mood Elliot sangat buruk karena Samuel ternyata membawanya di ruang makan yang disana sudah ada dua pria dewasa yang nantinya adalah sumber mimpi buruk di kehidupan masa depannya.Yang tidak lain dan tidak bukan,dua pria dewasa tersebut adalah ayah dan kakak dari tubuh yang Elliot tempati ini.
ctak...ctak....ctak...
Suara dentingan sendok dengan piring saling bersahutan di ruang makan tersebut tanpa ada pembicaraan sama sekali.
Hanya ada atmosfer dingin dengan suasana mengintimidasi yang kental.Namun meskipun begitu nampaknya Elliot tidak terlalu memperdulikannya karena dia bahkan dengan santai terus mengunyah dan mengunyah tanpa memperdulikan dua pria dewasa yang menatapnya aneh dengan tatapan tajamnya.
"Elliot..."
Ucap salah satu pria tersebut dengan wajah tegasnya, suaranya terdengar serak-serak basah dan dalam dengan netra gelapnya yang menatap tajam Elliot seolah-olah menembus jiwa Elliot,hingga menimbulkan perasaan aneh yang rumit muncul mendadak menggerogoti perasaan Elliot.
Bahkan bisa Elliot rasakan aliran dingin di punggungnya.
Mau tidak mau Elliot mengalihkan perhatiannya ke arah pria tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah ayah pemilik tubuh aslinya atau mungkin bisa dikatakan dia adalah ayah Elliot saat ini.
Dahinya mengernyit dalam dengan netra biru langitnya yang cantik menatap lurus ke netra gelap ayahnya tanpa ragu dan tanpa rasa takut.Dia sedikit memiringkan kepalanya dengan alisnya yang menukik dalam dan anehnya walaupun ekspresi Elliot terkesan acuh tak acuh ,dia justru terlihat menggemaskan dengan wajah seperti itu.
Hingga tanpa sadar-kedua pria tersebut sedikit mengeraskan rahangnya dengan pemikiran yang sama di kepalanya.
"Shit-dia menggemaskan sekali"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Elliot
ContoHanya berkisah tentang Elliot-pemuda cantik namun memiliki sifat yang suram dan acuh tak acuh yang masuk ke dunia novel.