Apakah karaktermu bisa mendengar? Kalau begitu, mari kita maksimalkan indra pendengarannya!
🔆 Sebelum:
[𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘥𝘦𝘸𝘢𝘴𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘶𝘤𝘢𝘳𝘪. 𝘒𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪.]
🔆 Sesudah:
[𝘚𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯-𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘶𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘪 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘶𝘳𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘰𝘴𝘰𝘬 𝘥𝘦𝘸𝘢𝘴𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘶𝘤𝘢𝘳𝘪. 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘭𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯, 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘭𝘪𝘭𝘪𝘯𝘨𝘪 𝘢𝘱𝘪 𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩 𝘮𝘢𝘬𝘯𝘢. 𝘒𝘦𝘣𝘦𝘳𝘢𝘥𝘢𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘯 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘦𝘮𝘢𝘯𝘪.]
[Alunan petikan gitar dan lagu yang dinyanyikan bersama dengan suara kencang itu sama sekali tidak mengusikku. Aku tidak peduli meski mereka berisik melewati jam malam pada umumnya.]
Dari tambahan kalimat, bisa diperhatikan jika Aku tidak membenci suara berisik dari orang-orang di sekitarnya, menandakan jika Aku menerima itu semua tanpa penolakan dan justru merasa lebih hidup dengan suara berisik itu.
Dalam kasus ini, penulis bisa belajar untuk lebih sensitif pada suara yang ada di sekitarnya. Coba dengarkan apa saja yang ada di sekitarmu, suara dering ponsel, suara gemerisik angin, suara cuitan burung, suara deru motor orang tua yang khas, dsb.
Semakin sering berlatih menajamkan pendengaran, maka kamu akan semakin peka dengan suara di sekitar--dan mungkin suara-suara yang tidak didengar oleh orang lain.
Tips-tips yang ada di sini adalah milik fukuyama12 dan sudah diupload melalui instagram fukuyama_12 dan tiktok fukuyama12.
Dilarang keras untuk mengupload ulang dengan isi yang 100% sama dan tanpa memberikan disclaimer.
❣ Menerima jasa edit naskah dan ghostwriting ❣
Silakan DM atau hubungi nomor di bawah ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Peta untuk Penulis
Non-FictionButuh tips mengenai ... 🕊 menulis berdasarkan genre favorit (romance, fantasi, horror, scifi, dsb) 🕊 membuat adegan cerita yang mengena di pembaca 🕊 menciptakan alur yang tidak membosankan 🕊 menulis dengan gaya bahasa/narasi yang indah 🕊 ide pl...