11.

1.2K 145 8
                                    

kalo rame comment sama votenya ak bakal double up, kan 'kalo' rame

***

"Eh, Taesan kan?"

"Loh, Kak Jihu? Astaga udah lama nggak ketemu, makin pendek aja" Ledek Taesan ke gadis mungil dihadapannya.

Jihu berdecak sebal ketika mendengar ledekkan tadi, matanya menatap Pria cantik di sebelah Taesan.

Tatapan mengintimidasi Leehan begitu jelas untuk Jihu, gadis itu tertawa pelan melihat tingkah curiga Leehan terhadap dirinya. Ia mendekatkan dirinya ke orang yang ditebak namanya adalah Leehan.

"Pasti kamu Leehan, kan?"

Leehan mengernyit heran, bagaimana dia tahu namanya? Padahal belum memperkenalkan diri.

Taesan menginstruksi Jihu tanpa Leehan ketahui untuk tak memaksa berkenalan, Jihu mengerti. Sangat mengerti.

"Ternyata beneran cantik kayak yang sering kamu ceritain ya, San. Pantes aku ditolak sama kamu"

"Kalian pernah pacaran?" Tanya Leehan sinis.

"Eng--"

"--Iya! Kita dulu pacaran, pas pacaran dia bilang kangen kamu, Taesan tuh jahat, harusnya jangan mau sama dia"

Taesan melotot, sebenarnya apa yang dikatakan Jihu ini astaga, Ia sudah panik takut kecemburuan Leehan akan diam seperti di awal dulu.

Selama berjalan hubungan mereka sama sekali tak pernah bertengkar, sekalipun bertengkar itu mungkin hanya sekadar hal kecil. Lalu setelahnya akan berbaikan.

Masalahnya jika begini, Leehan pasti akan cemburu. Entahlah, Ia tak tahu harus bagaimana jika Leehan nanti benar cemburu.

***

"Siapa Jihu?"

"Udah berulang kali aku bilang, cantik. Dia bukan siapa-siapa aku, seriuss"

"Apanya yang berulang kali? Kamu baru jawab 11 kali, dan jawabannya sama aja"

Ok. 11 kali.

Rasanya, astaga beginilah jika menjadi dominan, semua ucapan Taesan menjadi serba salah sekalipun itu masuk diakal.

Taesan menghela nafasnya, "Kamu mau aku jawab apa?"

"Nggak usah jawab"

"Ok,"

Leehan memicingkan mata menatap Taesan, lelaki di hadapannya memang tidak peka. Disuruh diam, malah benar-benar diam.

Lagipula siapa yang tidak cemburu? Jihu terlihat lebih cantik bak gadis remaja padahal umurnya berbeda empat tahun, tubuhnya lebih ramping, selain cantik wajahnya juga manis.

Sekarang hening, didalam mobil tak ada percakapan lagi selain alunan musik klasik yang sengaja diputar.

Hawa dalam mobil menjadi seperti di film pantomim, sepi tanpa obrolan terdengar sama sekali.

Taesan fokus menyetir tanpa mencari bahan obrolan, Ia tahu Leehan tak akan mendengarkannya jika sedang marah.

Ia memilih mengalah kali ini.

Sedangkan Leehan asik dengan perasaannya yang campur aduk, sedih, kecewa, marah, seharusnya hari ini mereka tak bertemu gadis itu, Park Jihu.

Kepalanya memilki banyak pertanyaan yang ingin sekali ditanyakan, tapi Leehan yakin pasti Taesan tak akan menjawab jujur.

Cih, Park Jihu? Dia mantan Taesan?

Jadi selama ini Taesan berbohong soal Leehan adalah first lovenya? Kenapa harus berbohong? Kenapa tidak menceritakan semuanya secara jujur... Batin Leehan bertanya-tanya.

"Kamu kalo marah terus nanti cepet tua, cantik. Aku mau ikut marah juga kalo gitu"

Leehan yang masih kesal pun hanya melirik tanpa menatap Taesan, "Kenapa gitu?"

"Biar bisa menua bersamamu,"

"Nggak usah gombal, nggak mempan."

Taesan tertawa dalam diam, pacarnya tak pernah bisa bohong dengan baik, bilangnya tak mempan tapi wajahnya merah.

***

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc.

readers rn: jdi sebenernya jihu itu siapanya taesan bjirr

eh tp park jihu emang beneran cantik bgt, lucu juga lagi, bukan leehan aja yg minder klo gini, gue juga ikutan t____t

being a boyfriend ; gongfourz ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang