Part 14 - END

35 2 0
                                    

****

Taeyeon samar-samar mulai membuka matanya dan ia langsung terduduk. Terkejut karena seingatnya ia tidur di lantai dengan bantal pinggiran ranjang seraya menjaga Jaejoong. Kenapa dia tiba-tiba bisa tidur di ranjang? Bagaimana dengan Jaejoong? Dimana dia? Apa semalam hanya mimpi?

Banyak sekali pertanyaan di kepala Taeyeon saat ini hingga pikirannya teralihkan dengan bau harum masakan dari dapur. Ia pun segera turun dari ranjang dan berlari menuju dapur.

Ia menghentikan langkahnya ketika mendapati Jaejoong yang sibuk memasak. Ia merasa lega mengetahui bahwa semalam bukanlah mimpi, ia berjalan perlahan mendekati Jaejoong dan memeluk Jaejoong dari belakang dengan hangat.

Jaejoong yang tiba-tiba mendapat pelukan itu sedikit terhenyak namun detik berikutnya ia tersenyum dan memegang tangan Taeyeon yang kini melingkar di perutnya.

"Kau sudah bangun?" Tanyanya. Taeyeon mengangguk, hal itu dapat dirasakan Jaejoong karena kepala Taeyeon masih menempel di punggungnya.

Jaejoong melepas pelukan Taeyeon dan berbalik menatap Taeyeon. "Apa tidurmu nyenyak? Kenapa kau tidur di lantai semalam? Kau kan bisa tidur di sampingku." Ujar Jaejoong seraya memegang kedua pundak Taeyeon.

"Kurasa aku tertidur saat mengompresmu semalam. Gwenchanna." Ujar Taeyeon. "Ah bagaimana keadaanmu, demammu sudah turun?" Taeyeon meletakkan tangannya di dahi Jaejoong, mengecek suhu tubuh laki-laki yang kini berdiri didepannya.

"Syukurlah demammu sudah turun. Kau bisa istirahat dulu, kenapa kau memasak? Kau harus memulihkan keadaanmu dulu." Khawatir Taeyeon setelah mengecek suhu tubuh Jaejoong.

Jaejoong tersenyum dan memegang kedua tangan Taeyeon yang kini bergelantungan di bawah. "Hwah, jadi seperti ini ya rasanya dikhawatirkan oleh seorang Kim Taeyeon." Jaejoong malah membalas perkataan Taeyeon dengan candaan. "Mwoya! Jinjja, kau harus banyak istirahat. Apa kau lupa bagaimana keadaanmu semalam?" Taeyeon benar-benar khawatir dengan keadaan Jaejoong.

"Gwenchanna, lagi pula demamku sudah turun. Kau tenang saja Taeyeon, cha sekarang kau mandi dan ganti baju. Aku akan menyiapkan sarapan untuk kita. Kha!" Usir Jaejoong dengan sedikit mendorong tubuh Taeyeon menjauh dari dapur. Taeyeon hanya bisa menatap tajam ke arah Jaejoong dan ditanggapi kekehen kecil oleh Jaejoong.

*****

Jaejoong dan Taeyeon kini menikmati sarapan mereka di meja makan. "Hwahh, yoksi masakan Jaejoong memang tidak pernah gagal." Puji Taeyeon mencicipi masakan Jaejoong. "Geurae? Dahengijo." Jaejoong senang Taeyeon menyukai masakannya.

Mereka pun melanjutkan sarapan dan sesekali mengobrol ringan.

Setelah itu mereka membersihkan meja makan, Taeyeon berniat mencuci peralatan makan yang mereka gunakan tadi. Jaejoong hendak membantu namun Taeyeon menolaknya.

"Karena kau tadi sudah memasak, sekarang giliranku yang akan mencuci piring ini. Kau sebaiknya bersantai saja atau bisa menonton tv. Kha!" Balas Taeyeon pada Jaejoong karena tadi sempat mengusirnya dari dapur. Jaejoong pun tertawa dengan tingkah Taeyeon, namun akhirnya ia menurutinya.

Jaejoong memilih menyalakan TV dan mencari acara yang bagus untuk di tonton. "Taeyeon-ssi, apa aku boleh pinjam charger? Batrei ponselku habis." Panggil Jaejoong dari ruang TV. "Cari saja di meja dekat ranjang/dilaci." Balas Taeyeon dari dapur.

Jaejoong pun pergi ke kamar Taeyeon untuk mencarinya.

Di meja tidak ada, ia pun membuka laci meja itu dan menemukannya. Namun ia penasaran dengan kotak dekat charger itu. Ia mengambil kotak itu terlebih dahulu dan membukanya. Cincin, itu adalah cincin pemberian Kyuhyun yang masih disimpan Taeyeon. Jaejoong terdiam sesaat lalu mengembalikan kembali kotak itu ke tempatnya dan mengambil chargernya.

Why Did I Fall In Love With You [TAEJAE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang