1. Pria Berjas

415 35 3
                                    

Pliss!, buat kalian yang suka sama cerita ini. Bantu aku buat rekomendasiin di IG, Twitter, Tiktok atau apapun yang butuh rekomemdasi wp yaa🙏🤗


Happy Reading!

Satu bulan kemudian.

Pagi yang cerah. Terlihat sesosok anak adam yang tertidur dengan nyenyak, tanpa ada tanda akan terusik dari tidurnya. Sebelum..

Kring!!

Kring!!

"Eunghh! sialan, ganggu aja." Gumam lio serak. ia mulai meraih jam weker yang masih berbunyi diatas nakas, sambil sesekali mengucek matanya.

Mata yang tadinya sayu seketika membola. Jam menunjukan pukul 07.25 wib, yang artinya 5 menit lagi gerbang sekolahnya akan ditutup dan ia akan dihukum apabila terlambat.

"Bangsat! Sialan! Anak anjeng!" umpat lio bangkit, dan langsung beranjak ke kamar mandi.

■■■

Kini lio telah siap dengan seragamnya yang urakan. Tak heran, sudah setiap hari style nya seperti itu. Seragam yang keluar, kaos kaki yang panjang sebelah dan dasi yang dijadikan ikat pinggang. Guru saja, sudah tak sanggup menegur cara berpakaian lio.

Kalau dipikir-pikir, lio sudah cocok menjadi satpam komplek jika begini. Tapi tenang walaupun urakan seperti itu, tak menutupi wajah tampan nya yang lebih dominant imut.

Seperti biasa, lio akan berangkat bersama lisa pagi ini, lisa adalah motor kesayangan yang ia dapatkan dari hasil memenangkan balapan, 2 minggu lalu. Sebenarnya lio masih tak habis pikir pada lawan duel nya waktu itu, bisa-bisanya ia memberikan uang taruhan senilai seratus juta secara cuma-cuma.

Lio tak sempat melihat wajah orangnya, nama nya pun dirahasiakan, tapi yang pasti ia sangat mengingat plat dan warna motornya. Dasar anak orang kaya, bisanya cuma menghambur-hamburkan duit orang tua saja, pikir lio.

^^^

Tak jauh dari lingkup sekolah, kini lio sedang memarkirkan motornya didepan warung bi Siti. memang semenjak ia memiliki motor, lio selalu menitipnya, katanya sih, biar kalau mau bolos gampang.

"Bikkk?! Lio nitip motor ya!!!" Lio berteriak sambil ngacir menuju gerbang sekolah. Bi siti yang melihat tingkah bocah imut itu, dibuat menggeleng. Belum juga dijawab, itu anak udah ilang lari duluan.

"Untung anak orang" gumam bi Siti, sambil mengelus dada, ia kembali menyapu area depan warungnya.

-

Hingga tiba-tiba saja, lio sudah terduduk dilantai, dengan posisi yang sangat tidak elit. Kedua kaki keatas dengan posisi yang mengangkang.

Wajar, sebab lio baru saja menabrak sesuatu seperti sosok tinggi besar, ia tak tau pasti itu apa. Yang sekarang ia rasakan hanyalah perih, tepatnya pada bokongnya yang kini terasa nyut-nyutan.

"Huaaa pantat semok guee!!," ringis lio setelah sadar dari keterkejutan dan dengan segera mengangkat pandangannya melihat benda apa yang sebenarnya ia tabrak. Ternyata dari atas sana, ada pria yang menatap lio sejak tadi.

"Kamu gapapa-"

"DIEMMM!!!" Dengan tak sopannya, Lio berteriak, ia juga menepis tangan pria tersebut, yang berniat menolongnya berdiri.

Revalio Zavion Luxio (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang