2 Juli 2019
Permen karet, rambut catok kasar, bergelombang. Cantik. Dialah Jennie Kimberrlyn anak perempuan bungsu dari perusahaan raksasa Kim. Jonhas Kim adalah ayah Jennie, yang sudah membesarkan dan memanjakannya.
Kehidupan Jennie berbeda dengan Jisoo. Jisoo dituntut menjadi perempuan berbobot dan kuat mental, sedang sang Jennie lahir dengan sendok emas. Jisoo menjadi independent woman yang penuh dengan materi baru yang harus ia ketahui, manner yang perlu ia ingat. dan attitude yang harus ia jaga.
Kalau Jennie adalah seorang pelanggar beberapa guru kepribadian sudah pergi jauh dibuat ulahnya. Akhirnya Jonhas hanya bisa memberikan seratus persen kepercayaanya kepada Lalisa Antarel Manoban. Hanya Lisa yang dapat mengontrol kutub selatan satu itu.
"Jen, lo keterlaluan" ucap Manoban ketika melihat Jennie yang telah membully Sia dengan kejam dan tega, "lo mikir sendiri, Lis. Lo ngapain anter dia hahh? Kurang sama gue? Kurang cantik apa sih gue?" tanya Jennie tatapannya tajam sangat mengerikan.
"Gak ada yang kurang dari lo," ucap Lisa,
"Cium gue sekarang juga didepan Sia kalo lo ngakuin lo itu cuma milik gue" ucap Jennie dengan lantang ditoilet wanita itu. Ketiganya terkurung dengan posisi yang sangat terdesak dan banyak tekanan.
"Jen, Sia itu cuman gue anggep adek. Lagipula dia normal" ucap Lisa, ia sedang membela hargadirinya. Mereka bertiga tidak ada yang berpindah dari tempat mereka berpijak. Seragam SMA itu lusuh karena sudah melewati jam pulang saat itu.
"Lo gak ngakuin lo itu cuma milik gue? Hahh?" tanya Jennie penuh selidik,
"Bajingan" perempuan berambut bondol-berponi itu mulai mengikis jarak yang dipunyainya dengan si mata kucing dan kemudian menyatukan bibir "Si Mata Kucing" dengan miliknya. Posisi ambigu itu mulai memanas untuk keduanya. Sia mulai membuka pintu Toilet lalu pergi meninggalkan kedua orang yang tengah bercumbu tersebut.
"'Kan? GUE BILANG DIA ITU NGINCER LO LALISA ANTAREL MANOBAN. Kenapa sih lo tutup mata terus?" tanya Jennie, Lisa yang sudah kalap hanya bisa mendorong Jennie hingga tersudut dan menutup pintu kamar mandi itu. Melanjutkan kegiatan yang sudah dimulai oleh Jennie.
"Jangan salahin gue kucing nakal" ucap Lisa setelah puas melihat luka dibibir Jennie hasil dari sentuhan kasarnya itu.
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CINCIN (Jenlisa)
Romance"BANGSAT LO! ANJING! BAJINGAN" teriak perempuan cantik dengan surai bergelombang yang megah dan anggun itu. Ia sudah diajak berputar-putar didalam emosinya sendiri. Ia mengumpat dengan hati teriris, ia mengumpat dengan mata berkaca-kaca seolah ia te...