Pagi hari nya haechan serasa tak tidur semalam, ia di bawah alan sadar tapi otaknya tak dapat beristirahat dengan tenang,haechan takut hyuu akan mengambil keluarga nya dari nya.
Tak terasa air mata haechan tiva tiba jatuh, ia benar benar takut masa masa monoton nya akn terulang kembali, haechan tak ingin sendirian lagi ia benci di tinggalkan.
Bagaimana bisa ia akan menahan rindu pada senyum ibu dan ayahnya yang begitu menenangkan apalagi jika ia kembali merasakan sunyi karna tidak ada yang merceloteh di meja makan.
Kehilangannya adalah scenario terburuk yang pernah haechan rasakan, bahkan membayangkan bahwa ia sendirian di rumah besar ini membuat jantung nya berdetak gelisah.
" anak papa kenapa ngelamun " suara sang ayah yang menyadarkan haechan bahwa sekarang ia sedang duduk di meja makan dengan piring yang masih untuh dengan isinya.
" haechan mau liburan besok papa mau? " tanya haechan lembut
" kamu kan sekolah, papa juga besok ada tugas ke luar kota sayang lain kali aja gimana" uhar sang papa , sebenarnya ia tudaj tega menolak putra nya yang sekarang makin menenggelamkan wajahnya
" waktunya hanya 3 hari, jika waktunya lebih lana mungkin bisa lain kali tapi waktunya cuma 3 hari" terdengar nada panik dari perkataan haechan yang membuat sekeluarga bingung.
Apalagi dengan tiba tiba haechan menangkup mukannya dan mulai menangis
" seharusnya nggak sesakit ini , aku sudah merasakan nya tapi kenapa masih sesakit waktu pertama kali hanya aku yang tersisa .
.
.
.
.
.
.
." mas apa apaan sih geli " ucap yoona di saat tangan donghae menyentuh pinggulnya
" ayolah udah lama ini, jisung kayak nya pengin punya adek" rayu donghae
" beneran? " tanya yoona ragu
" yah babe" bisik donghae dan langsung menatap bibir merah muda yoona yang alami"Tok tok tok " hampir saja bibir donghae menyentuh bibir yoona sebelum kegiatan mereka di hentikan oleh ketukan pintu.
" mama" panggi haechan yang terua mengetuk pintu kayu itu
" yoona yang mendengar suara anak tengah nya pun mendorong donghae dan segera berjalan dengan cepat untuk membukakan pintu." eh sayang kenapa kok belum tidur mana manyun gini kenapa " ucap yoona sambil mengekus pipi berisi sang anak.
" nggak mau tidur sendiri, kemarin haechan mimpi buruk " ucap haechan memang benar kejadian kemarin masih menghantuinya sampai sekarang apalagi hari ini ia hampir terua terusan ingin menangis saat membayangkan tidak bisa melihat kakak dan adiknya yang berusaha membujuk nya saat marah tak bisa lagi mendengarkan cerita masa kecil Yangyang yang belum selesai ia dengar kan.
Sungguh dari pagi matanya selalu berkaca kaca setiap melihat saudara dan temannya
" ya udah sini masuk sayang" ucap yoona yang langsung membawa haechan ke kasurnya
" mas mas bangun dulu anaknya mau tidur bareng" ucap yoona yang membangun kan donghae yang oura oura sudah tidur." nggak mau sama papa, papa tidur di kamar haechan aja sana, kalo sama papa haechan nggak leluasa " ucap haechan yang langsung menarik narik ayahnya
" eh nggak boleh gitu tau kak, suami istri wajib hukumnya tidur bareng kalo mau bareng tidur bertiga kak kalo nggak mau ya udah balik sana ke kamar mu" ucao donghae yang membuat bibir haechan makin memble
" mama... " rengek haechan
" mas ngalah dulu kasihan anakku jam segini nggak bisa tidur, syuh syuh sana keluar atau nggak dapet jatah 2 bulan ini" ancam yoona
" ya udah deh papa ke kamar jaemin aja takut iri" ucap sang ayah
" bilang aja nggak berani tidur sendirian " cibir yoona
" eits meremehkan ya kamu" ucap donghae tak Terima
" udah udah sana mau nidurin anak ku dulu " ucap yoona mengusir donghae yang hanya bisa pasrah
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak tengah ( nct dream)
AcakPerbedaan haechan yang menonjol dengan ke enam saudaranya membuat kontroversi tentang anak itu di masyarakat sekitar . Sampai haechan terbiasa menutup telinganya dan bersikap acuh . Sampai pada akhirnya keluarga nya di bunuh dan membuat haechan...