MALAM INI

1.5K 86 3
                                    

"Jax ayo makan nanti lo sakit lagi kalau gak makan". ajak You menyiapkan makanan.

Jax yang menonton TV di ruang keluarga pun menjawab. "hm, iya". jawabnya tidak juga berdiri.

Huffttt...You menghela nafas. "jangan cuma iya doang, sini cepetan". You berjalan ke arah Jax dan dia menarik tangan Jax, untuk di ajaknya makan.

Jax hanya pasrah saat You memperlakukannya seperti apapun.

"lo mau makan ikan yang mana?". tawari You.

"terserah lo aja deh yang".

You yang akan mengambil ikan pun seketika berhenti sejenak saat mendengar ucapan terakhir Jax, entah mengapa di dalam hati jantungnya seperti sedang berpesta.

"You". panggil Jax melihat You aneh mengapa tiba-tiba istrinya diam. "You".

You pun tersadar dari lamunanya. "eh apaan?".

"lo ngapain diem di situ sambil ngelamun?". tanya Jax.

'emang anj*ng nih anak, suka bikin anak orang baper, tapi ujung-ujungnya kayak b*bi'. gerutu kesal You dalam hati.

memang Jax tidak bisa untuk di buat harapan karena siapapun yang berharap padanya akan di buat tarik ulur seperti layangan.

"gak ngapa-ngapain kok". jawab You sedikit cuek, dia mengakui pada dirinya sendiri bahwa dirinya sedang kesal dengan Jax.

Jax yang melihat tanggapan dari You pun terkikik geli, dia tahu bahwa You tadi salah tingkah atas ucapannya yang terakhir, namun karena dia yang berpura-pura, membuat You jadi sedikit marah padanya, tapi entah mengapa Jax sangat suka menjahili istrinya ini.

walaupun You sangat galak tapi dia tetap lucu dan manis saat marah.

bahkan yang tadinya You banyak omong sekarang dia hanya diam saat memberikan ikan dan nasi di atas piring Jax.

"lo marah?".

"gak".

"masa sih". senyum manis Jax. "gak percaya gue".

"ya udah sih, lagian yang nyuruh lo percaya sama gue juga siapa". You duduk berhadapan dengan Jax, mereka berdua mulai makan bersama.

selesai makan Jax mengambil tangan You dan ia genggam serta ia elus-elus tangan itu dengan lembut.

You yang kaget akan perlakuan Jax pun tidak bisa berkata apapun, bahkan mulutnya seperti ada yang mengunci.

"aku minta maaf". ujar Jax, membuat You makin heran dan bingung.

"ll-lo gak kerasukan kan Jax". gugup You melihat tingkah aneh Jax.

"aku serius by".

"by?". You menaikkan satu alisnya semakin bingung. "by siapa?gak ngerti gue".

"baby karena kamu adalah bayi aku yang lucu". mendengar penuturan itupun seketika wajah You menjadi merah dia baper sangat baper sekali malahan.

"dih gak jelas lo". You mengalihkan pandangannya dari tatapan mata Jax.

Jax yang tadinya berada di depan You kini dia berada di samping You dengan melompat dari atas meja. "lo mau maafin gue gak?".

"maafin buat apa dulu nih, gak ngerti gue".

"jangan pura-pura bego You, lo pasti tahu".

"tahu apaan sih gak jelas deh lo".

Cup

Jax menarik tengkuk You dan mencium bibirnya, membuat You kaget karena tanpa aba-aba Jax langsung menciumnya, Jax tidak hanya menciumnya sekilas namun dia juga melumat bibir pink milik You, Jax semakin memperdalam ciumannya, kini lidah Jax di dalam sana, sudah mengabsen deretan gigi You.

jantung keduannya berdetak sangat cepat, sesekali saat kehabisan nafas mereka melepaskan ciumannya, namun mereka terus melanjutkannya.

mereka berdua sudah gila, dan mereka sudah terbuai akal mereka, bahkan tanpa sadar You mulai melucuti pakaiannya sendiri, sesegera mungkin Jax menggendong You di depan dengan bibir yang masih berciuman, dan dia membawanya ke dalam kamar yang dia rasa dekat dengan ruang makan.

Jax membaringkan tubuh You di atas kasur, dia juga membuka semua pakainnya sendiri.

"boleh yah?aku udah gak tahan lagi". tanya Jax berbisik di telingah You meminta izin.

angguk You, dengan tatapan sayunya. "boleh".

setelah You memperbolehkan akhirnya Jax melakukannya.

bagi keduanya malam ini adalah malam yang pertama kalinya dia melakukan sesuatu yang sama sekali tidak pernah mereka berdua lakukan.

kamar ini juga yang menjadi saksi bisu hubungan keduanya.

.....

Lanjutnya terserah kalian aja ya guys, mau berimajinasi seperti apa.

.....

HALU WITH JAXPENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang