You baru saja pulang, dia masuk ke dalam rumah, melihat begitu sangat sepi rumahnya ini, biasanya kalau dia pulang dari sekolah selalu di sambut oleh Jax, tapi entahlah dimana anak itu saat ini, tumben sekali tidak ada di rumah.
You memutuskan untuk naik ke atas lantai dua, karena kamarnya berada di situ.
"capek banget ya ampun". You menghela nafas lelah, dia membaringkan tubuhnya di atas kasur sembari menatap langit-langit kamar.
"Jax dimana sih?biasanya kalau gue pulang langsung di perhatiin". gumamnya menutup mata. "walau kadang ngeselin banget, tapi tingkahnya dia bikin capek gue hilang". You tertawa kecil saat mengingat kelakuan random Jax.
"apa gue udah cinta ya sama dia?". tanyanya diri sendiri. "ah mana mungkin, gue kan benci banget sama tuh anak, sampek pengen gue lempar tuh anak ke dasar bumi". setelah bergumam sendiri, You pun bangun dari tidurnya lalu dia pergi untuk membersihkan tubuhnya.
.....
"ayo masuk". Jax membukakan pintu dan ia mempersilahkan masuk seseorang tamu perempuan.
perempuan itu masuk dan dia berduduk di atas sofa yang sudah di sediakan di ruang tamu.
"rumah lo gak ada orangnya Jax?sepi amat nih rumah kayak makam". tanyanya melihat ke sekeliling rumah Jax yang begitu besar namun tidak ada sedikit pun keramaiaan di sini, sunyi dan sepi sekali.
Jax membawa dua kaleng kopi dan beberapa camilan, dan menaruhnya di atas meja. "nih minum". titahnya.
perempuan itu pun meminumnya, dan dia juga memakan snack.
.....
You menatap dari tanggah, dia melihat reaksi Jax dan perempuan itu terlihat sangat dekat sekali, seperti Jax sudah mengenalnya lama.
'jangan-jangan dia selingkuhan Jax lagi'. bantin You menatap tidak suka.
'ah gak mungkin juga jirr'.
'kenapa gue jadi mikirin itu sih, kan gue gak ada perasaan apapun sama Jax'. bingungnya You. 'ah bodo amat lah anjirrr'.
setelah berpikir yang tidak-tidak You pun turun untuk mengisi air minum yang habis.
Jax melihat sekilas ke arah You lalu dia kembali menatap perempuan itu. "kamu mau aku pijitin gak sayang". tawari Jax pada perempuan itu halus sekali dia berbicaranya.
"iya boleh, yang sebelah sini sayang aku capek banget". angguk perempuan itu menunjuk pundaknya yang terasa pegal.
Jax pun memijati pundak perempuan itu dengan sangat lembut.
Prangg
You yang mendengar itu pun seketika langkah kaki nya berhenti dan dia menjatuhkan gelas yang di bawah nya sehingga gelas itupun pecah. 'sayang?'. entah mengapa mendengar kata itu hati You menjadi sangat sakit.
Jax dan si perempuan kaget mereka refleks berlari ke arah sumber suara.
"anjirr pakai jatuh segala lo gelas". sambil membersihkan serpihan pecahan beling You juga memarahi gelasnya.
"ya ampun, lo apain sih You gelasnya sampai berpisah kayak gitu?". tanya Jax bingung entah apa yang sedang di lakukan istrinya ini.
"bacot lo, bukannya bantuin". jawab You yang masih sibuk membereskan pecahan kaca.
"kasihan amat nasib lo las". gumamnya membantu You membereskannya.
"Las?siapa Las?". tanya bingung You, dengan nama yang di ucapkan suaminya.
"gelas". jawab Jax terlihat lugu.
"HAHAHAHA". You yang mendengar jawaban Jax pun tertawa keras.
"kenapa ketawa?". tanya Jax. "ada yang salah kah?".
"gue pikir tadi Lastri". jawabnya di sela-sela tawanya. "emang kenapa dengan nasib gelas Jax?". tanya You pada ucapan Jax tadi.
"ya kan kasihan dia jadi terpisah sama yang lainnya, kalaupun di satuin bakalan tetap retak gak kayak semula". ucapan Jax seketika membuat You terdiam.
'kayak hati gue ke lo'. batinnya menatapnya sayu Jax.
Ekhmm...dehem seorang perempuan yang kemungkinan adalah pacar Jax. "Jax udah selesai beresinnya belum?". tanyanya.
"udah". angguk Jax berdiri.
"yaudah ayo kita kedepan, ada yang mau aku omongin sama kamu". perempuan itu menarik paksa tangan Jax.
"idih sok banget jadi cewek, padahal yang istrinya gue kenapa dia yang paling berkuasa". gumam pelan You melihat Jax di tarik oleh perempuan itu. "masak gue kalah sih sama tuh cewek".
namun Jax mendengar gumaman You, dia tersenyum manis namun You tak menyadari itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/345474083-288-k873455.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HALU WITH JAXPENA
Novela Juvenil*screet* Cerita hanya fiktif belakang jadi gak boleh banyak omong