Setelah berjalan-jalan di pasar malam, Jax dan You sudah sampai di rumah, kini You sedang mukbang makanan yang di belinya di pasar malam, sedangkan Jax dia bermain game di ponsel miliknya.
"Jax". panggil You.
"hm".
"Jax".
"hm".
"kok hm doang sih Jax?". kesal You karena tidak di jawab 'apa'. "seharusnya ada apa gitu". contoh You.
"apa sayang?". tanya Jax masih berfokus pada game yang dia mainkan.
"gue disini bukan disitu!!!masa di panggil lo fokus ke situ". seru You, suaminya ini memang tidak peka dengan sifat perempuan, seharusnya kalau ada perempuan manggil itu langsung noleh, lah ini malah lebih fokus ke ponselnya.
Jax menghela nafas ia mematikan ponselnya, dan menoleh ke arah istrinya. "ada apa, istriku, sayangku, cintaku, ibu dari calon anak-anak ku". Jax menaikkan satu alisnya bertanya.
"panjang amat sebutannya". gumam You sedikit baper karena di panggil dengan seperti itu.
"ada apa sih lo panggil-panggil gue?suka lo sama gue?". ngawur Jax.
"suka sama lo?gak banget tahu gak". ucap You bergidik ngeri.
"nih habisin". You memberikan semua makanan yang masih tersisa banyak padanya. "gue kenyang".
"gak sopan lo". celetuk Jax melihat makanan dari You.
"kok gak sopan?".
"ya lo ngasih gue makanan sisa, lo pikir gue cowo apaan". ujarnya benar memang tidak sopan memberi suami makanan sisa. "tapi kalau lo mau suapin gue dengan mulut lo gue anggap itu sopan sih".
"mau banget ya kayaknya mulut lo gue tampol".
"ya jangan dong, nanti gue gak bisa cium lo lagi, lo mau apa bibir suami lo ini monyong".
"mau!!!mau banget malahan gue, kalau bibir lo monyong, biar gak kebiasaan nyium orang sembarangan". seru You senang kalau sampai itu benar² terjadi.
"Jax, tadi lo kan minta syarat". ujar You. "lo mau syarat apa?". You menagih syarat yang akan diberikan Jax padanya.
"yakin lo mau tahu syarat gue". tanya Jax memastikan.
"yakin lah".
"ayo". Jax menggenggam tangan You mengajak ke suatu tempat. "ayo kok malah bengong".
You yang di genggam tangannya pun bingung, mengedipkan mata beberapa kali. "mau kemana?".
"ke kamar".
"ngapain?". tanya penasaran You.
"bikin debay". ujar Jax mengerjai You.
"enak aja, gak mau gue". tolak You menghempaskan tangan Jax begitu saja.
"tadi katanya gak nolak, kenapa sekarang gak mau?". tanya Jax karena istrinya menolak.
"ya gue pikir syaratnya gak aneh, kenapa sekarang syaratnya jadi kayak gitu". tak terima You dengan syarat aneh yang di beri Jax. "gak mau ya gue pokoknya". tolak You.
Jax menahan tawa, sebenarnya Jax tidak benar-benar menginginkan membuat anak untuk saat ini melainkan yang lain, dia hanya ingin menyuruh istrinya untuk memijatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HALU WITH JAXPENA
Ficção Adolescente*screet* Cerita hanya fiktif belakang jadi gak boleh banyak omong