Chapter 13 (End)

1.8K 143 10
                                    

Happy Reading... 💕

Acara pernikahan yang seharusnya di adakan kini berubah menjadi acara berkabung bagi keluarga Wang atas meninggalnya Wang Daniel dan Yang Zi.

Berita tentang Yibo dan Yang Zi saudara kandung menggemparkan seluruh kota Beijing. Banyak yang menghujat serta menyumpah serapahi Wang Daniel karena berniat menikahkan putranya kepada putrinya sendiri.

Setelah acara pemakaman selesai, kedua keluarga kembali berkumpul di ruang keluarga kediaman Wang.

"Bagaimana jika acaranya kita tunda sementara dulu hingga keadaan benar-benar aman" ucap Zhuliu.

"Aku setuju! Apa dua minggu cukup?" tanya Ting Yu.

Alis Zhuliu terangkat menatap sahabatnya itu. "Apa kau akan pergi?" tanya nya.

"Iya, aku harus kembali ke Paris bulan depan, aku ingin melihat pernikahan putraku sebelum aku pergi, dan juga aku akan membawa Yixi pergi bersamaku" ucapnya menatap Wang Yixi iba.

Anak sekecil itu harus menjalani kehidupan yang berat. Di paksa untuk memahami keegoisan orang dewasa.

Bayang-bayang saat ia meninggalkan Yibo masih kecil terngiang di kepalanya. Hidup tanpa kasih sayang dengan ayah yang gila kekuasaan.

Ia ingin menebus segala kesalahannya di masa lalu melalui Wang Yixi. Menjaga serta merawat anak malang itu dengan penuh kasih sayang.

"Baiklah, bagaimana kalau minggu depan?" tanya Zhuliu.

"Terserah padamu saja gimana baiknya" ucapnya.

"Baiklah, setidaknya pinggang putraku aman untuk sementara waktu" ucapnya sedikit menggoda Xiao Zhan.

Xiao Zhan menunduk wajah nya sudah memerah seperti tomat. Dan itu tak luput dari pandangan Yibo.

Setelah di rasa tak ada lagi yg di bicarakan, Zhao Zhuliu membawa seluruh keluarganya kembali ke kediamannya termasuk Xiao Zhan dan cucunya.

*

*

*

Seminggu berlalu dengan cepat. Hari ini adalah hari yang di nantikan oleh semua orang termasuk kedua calon pasangan kita Yizhan.

Xiao Zhan berjalan di atas altar di iringi oleh Zhao Zhuliu berjalan di sampingnya menggenggam tangan itu erat.

Di depan sana Wang Yibo telah menunggu dengan balutan jas hitam membuatnya terlihat lebih tampan.

Tiba di depan Yibo, ia menyatukan tangan keduanya seraya berucap.

"Ku serahkan putraku padamu, jaga dan sayangi dia seumur hidupmu" ucap Zhuliu menyerahkan Xiao Zhan pada Wang Yibo.

"Pasti ayah" jawab Yibo mantap.

Setelahnya Yibo membawa Xiao Zhan menuju ke arah pastor dan bersiap melakukan sumpah pernikahan.

"Kepada anakku Wang Yibo bersediakah engkau menerima dan mencintai istrimu Xiao Zhan hingga maut memisahkan" Pastor.

"Saya bersedia!" jawab Yibo lantang.

"Kepada anakku Xiao Zhan bersediakah engkau menerima dan mencintai suamimu Wang Yibo hingga maut memisahkan" ucap Pastor lagi.

"Saya bersedia!" jawab Xiao Zhan tak kalah lantangnya.

"Dengan ini saya nyatakan bahwa kalian sah sebagai suami-istri. Silakan cium pasangan anda" ucap Pastor itu lagi.

Wang Yibo mendekatkan wajahnya pada Wajah Xiao Zhan hingga bibir keduanya menyatu dan melumat nya pelan menyalurkan rasa bahagianya.

Suara riuh tepuk tangan dari kedua keluarga dan para bawahan serta maid terdengar riuh.

Pernikahan tertutup dan sederhana tersebut berlangsung dengan khidmat.

Ya mereka memang sengaja mengadakan pernikahan tertutup hanya keluarga dan teman saja yang tahu.

Setelah acara pernikahan selesai, Ting Yu akhirnya berpamitan untuk pergi karena satu jam lagi pesawatnya akan berangkat.

Masih dengan pakaian pengantin, Wang Yibo dan Xiao Zhan ikut mengantar kepergian Liu Ting Yu.

Sepanjang perjalanan keduanya menjadi pusat perhatian bahkan ada yang mengambil gambar serta mengabadikan moment langka tersebut.

Setelah menunggu sekitar dua puluh menitan, Liu Ting Yu pun berpamitan bersiap masuk kedalam pesawat.

"Yibo, Zhan, Ibu pergi dulu jaga diri kalian dan juga jaga cucuku baik baik. Datanglah ke Paris jika kalian ada waktu" ucapnya berpamitan pada putra dan menantunya.

"Baik bu, kami pasti akan mengunjungi ibu saat liburan" ucap Xiao Zhan. Lalu pandangannya beralih pada Yixi.

"A-yi... Jaga dirimu baik baik di sana ya. Gege pasti sangat merindukan Yixi" ucap Xiao Zhan memeluk Wang Yixi.

"Yixi juga pasti rindu Zhan ge" ucapnya memeluk Xiao Zhan erat.

Bocah itu sangat menyayangi Xiao Zhan, pria yang sudah ia anggap seperti ibu dan juga kakak baginya.

Kemudian ia melepaskan pelukan tersebut dan beralih pada Yibo dan Yunxi.

"Bo ge!" serunya memeluk Wang Yibo erat. Karena di antara ibu dan kakeknya hanya Wang Yibo yang menyayanginya.

"Jaga dirimu, gege akan mengunjungimu lain waktu" ucap Yibo, yang di balas anggukan oleh Yixi.

"A-Yun! Gege pergi. Jaga dirimu" ucapnya memeluk Yunxi sayang.

Wang Yunxi memeluk sang paman kecil erat "Yuyun pasti akan rindu paman kecil" ucapnya sendu karena ia kehilangan teman bermain.

Setelah selesai berpamitan Ting Yu dan Wang Yixi melangkah pergi masuk kedalam pesawat.

Sebelum pergi keduanya berbalik melambaikan tangan pada ke-lima orang tersebut, yang dibalas dengan lambaian tangan juga.

Ting Yu menggandeng tangan Yixi "apa A-yi siap?" tanyanya.

"Ehmm... Yixi siap ma" ucapnya melayangkan senyuman manisnya.

Lalu keduanya melangkah dengan riang raut wajah bahagia terpampang diwajah keduanya.

______________

END

Youre My Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang