Chapter 0.3

1.3K 235 32
                                    

Cyrill Esequio Carlson, merupakan sosok pria kejam dan berdarah dingin layaknya ayahnya. Dia juga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, layaknya ibunya. Dia adalah sosok antagonis berwajah malaikat. Terlebih di depan gadis pujaannya, Luisetta. Namun sayang, karena sifatnya itulah pada akhirnya dia mati dengan menyedihkan.

Dipenggal.

Tanpa seorang pun yang peduli padanya maupun menyayanginya.

Dia hanya sendirian bahkan sampai nafas terakhirnya.

Namun, Cyrill tak menyangka. Ketika membuka mata, dia mendapati dirinya dilahirkan kembali menjadi bayi. Dia kira kehidupannya akan berbeda. Ternyata masih sama. Dunianya masih sama. Orang tuanya pun sama. Si Grand Duke tyrant dan istrinya yang picik dan kejam. Jadi, tak ada yang berbeda baginya.

Cyrill hanya bisa bersabar. Menunggu sedikit saja. Ketika sudah agak besar. Dia akan melenyapkan semua. Dia juga akan mendapatkan Luisetta kembali. Obsesinya itu masih terbawa hingga dalam hidup ini, bukannya berubah

Maklumlah, tak ada yang membimbing dan menunjukkan jalan kebenaran selama ini kepadanya.

Baginya, Luisetta adalah satu-satunya penerang dalam hidupnya. Hanya gadis itu yang bisa menenangkan hati dan membuatnya bahagia. Walau ucapan terakhir gadis itu ketika dirinya di penjara sungguh menyesakkan, membuatnya menjadi orang yang lebih menyedihkan, tetapi Cyrill tak peduli.

Jadi apa?

Asalkan dia mendapatkan keinginannya, dia tak mempedulikan hal lainnya.

Cyrill hanya bisa menunggu dirinya tumbuh lebih besar. Kini dia masih berusia lima bulan. Dia tahu karena  mendengar kepala pelayan membicarakannya saat mengurusnya.

Ah, lelaki tua itu selalu baik kepadanya.

Cyrill ingat waktu itu kepala pelayan meninggal saat usianya tujuh tahun karena melindunginya dari pembunuh. Saat itu juga dia sedang bersedih kehilangan satu-satunya orang yang menyayanginya. Dan saat itu pula, dia bertemu dengan Luisetta. Cahaya penerang hidupnya. Luisetta terlihat sangat cantik dan baik hati, mengobati luka dari cambukan ibunya. Ibunya yang jahat mencambuknya dengan begitu gilanya hanya karena dirinya menangisi kepergian sang kepala pelayan.

Saat itu, dia hanyalah anak yang naif. Cyrill menyadarinya.

Kali ini, dia bukanlah anak naif yang lemah itu. Dia adalah Cyrill Esequio Carlson, Grand Duke termuda yang kejam namun berwajah malaikat.

Dia akan melakukan apapun demi keinginnnya.

Sekali lagi, sifatnya masih sama. Walau terlahir kembali, Cyrill tak berniat mengubahnya. Malahan dia berpikir harus lebih kejam. Selain itu, dia juga selangkah lebih maju, karena tahu masa depan. Dia bisa mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapinya.

Berhari-hari hingga satu bulan pun Cyrill lewati. Ibu dan ayahnya tak peduli padanya. Ternyata memang begitu perlakuan mereka sejak bayi. Dulu, Cyrill tak tahu karena benar-benar bayi yang tak ingat apapun kala itu. Kini, walau raganya bayi, namun jiwanya berusia 23 tahun. Tentu dia tahu apa yang terjadi.

Cklek!

Siapa itu?

Apakah kepala pelayan?

Cyrill tak bisa melihat karena dia masih bayi yang belum dapat bangun sendiri. Dia bisa mendengar langkah kaki itu. Bukan milik kepala pelayan. Cyrill yang jenius tentu mudah mengamati bahkan sampai menghafalnya.

Siapa itu?

Langkah kaki semakin mendekat. Membuatnya melihat wajah sosok yang berjalan.

Deg!

Antagonist's HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang