perjalanan pulau Huahua

564 10 0
                                    

Tekad Julio telah bulat, sekarang dia mengemasi barang-barang di dalam sebuah tas hitam kecil dan juga membawa beberapa perlengkapan lainnya.

"Pekerjaan di pulau itu tidak begitu berat, hanya saja anda harus siap berinteraksi dengan turis dari berbagai negara."

Julio teringat kembali pada apa yang di sampaikan oleh Ken sebelumya, namun ini bukan waktunya untuk takut kepada turis ataupun orang asing lainnya, ini adalah untuk masa depannya kelak.

Dia tidak bisa hidup hanya dengan mengandalkan gaji dari pekerjaannya menjadi kuli, gaji yang tidak seberapa dan juga tenaga yang diperlukan sangat luar biasa.

Belum lagi dia telah di pecat, saat ini dia tidak memiliki apapun selain jumlah uang yang di pinjamkan oleh temannya.

Jumlah uang itu hanya (Rp 500.000) dia tidak yakin berapa lama dia akan bertahan dengan uang ini. Tapi, dia adalah orang miskin, dia sudah terbiasa dengan nominal sekecil itu.

"saatnya memulai hidup baru, di tempat baru bersama orang-orang baru." Julio tersenyum menatap penampilannya di depan cermin, dia terlihat lebih rapi dan bersih, hanya saja dia tidak bisa menyembunyikan tangannya yang kapalan dan juga bekas luka di lengan dan bahu nya.

Setelah selesai bersiap, dia segera berangkat ke sebuah pelabuhan untuk berangkat menuju pulau terpencil itu.

Perjalanan menuju pulau Huahua adalah perjalanan yang lumayan panjang, setelah berlayar dari sini, dia akan berhenti di pelabuhan kedua kemudian berlayar kembali dengan kapak khusus untuk menuju ke pulau tersebut.

Ini adalah perjalanan pertama mereka yang akan memakan waktu sekitar enam jam lamanya, sementara menunggu kapal berlabuh, Julio hanya duduk seorang diri dengan memeluk tas nya. Dia lelah dan mengantuk serta kepalanya pusing saat mencium aroma laut yang asin.

Selain mabuk laut, dia juga menahan perutnya yang terasa lapar. Dia tidak tau harus melakukan apa karena ini adalah pertama kalinya ia berpergian.

Julio menatap penumpang lain dalam kapal itu, mereka semua berbincang dan bercengkrama satu sama lain dan beberapa penumpang yang tidak bicara, mereka duduk dan memainkan ponsel.

Julio tidak memainkan ponselnya karena dia hanya menggunakan ponsel dengan tombol di layarnya, tidak ada yang bisa dilakukan dengan ponsel jadul itu selain menelpon atau mengirim SMS.

Untuk mengurangi rasa bosannya, Julio memutuskan untuk menutup matanya dan tidur.

Bruk.

Julio terkejut saat seseorang tersungkur dihadapannya, itu adalah seorang pemuda yang tampaknya sedang tergesa-gesa, dia terlihat ketakutan dan juga sangat panik.

"Aku tidak mencuri makanan mu, percayalah!" Pemuda itu berteriak saat dia mencoba untuk berdiri. Julio menatap ke arah lain, disana ada dua orang pria bertubuh besar yang sedang mendekat dengan wajah sangar.

"Kau tikus sialan, kau sudah mencuri makanan ku dan sekarang kau tidak mengaku, hah?" Salah satu dari pria itu mendekat dan mencengkram kerah baju pemuda lemah itu.

Tapi, semua penumpang tidak berani memisahkan mereka, semua orang hanya diam dan menonton apa yang terjadi dengan wajah ngeri dan bergidik.

Kiano memberontak dan mencoba memberikan perlawanan untuk melindungi dirinya sendiri, "kau keparat, tua bangka! Lepaskan aku, aku tidak sudi menyentuh barang kotor mu itu!"

Bugh!

Sebuah tinjuan melesat hingga membuat hidung Kiano berdarah dan pipinya menjadi merah.

"Beraninya kau mengatakan itu, tikus kecil!"

Go Wild In The Middle Of The ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang