Mabuk

541 12 5
                                    

"Julio?!" Kiano mendesah kesal karena lelah mencari pria itu sejak tadi, dia pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun kepadanya atau setidaknya memberitahu kemana dia akan pergi.

Sementara itu, Julio sedang berada dalam kesenangannya sendiri, menikmati minuman tradisional yang di racik oleh pria tua yang baru di kenalnya, wajah Julio agar memerah dan juga tubuhnya semakin berkeringat, pria dewasa itu mendengkur sambil bersandar. "Ah, Kiano. Dari mana saja kau?" Julio bertanya sambil tersenyum.

Kiano mendengus, "aku mencari mu sejak tadi, dan apa yang kau lakukan disini? Kau minum, ya?"

"Aku hanya istirahat sejenak. Kemarilah, duduk disini bersama kami."

Kiano menatap kumpulan pria dewasa itu, mereka terlihat membosankan dan Kiano juga tidak mengenal mereka. Dia tidak tertarik berbicara kepada orang asing, namun dia merasa kesal karena Julio meninggalkannya dan menikmati waktu bersama orang lain.

"Julio kemarilah, aku membutuhkan mu sejak tadi." Kiano mengeluh, dia dengan enggan berjalan ke arah Julio dan menarik pria itu ke arah lain. Saat mereka berdekatan, Kiano bisa mencium aroma minuman yang menyengat dari tubuh Julio.

Sedangkan Julio tidak keberatan ketika tangan Kiano yang mungil menariknya ke arah lain, dia tetap mengikuti pemuda itu meskipun langkahnya terhitung. "Ada apa, Kiano. Kemana kau akan membawa ku?" Tanya Julio.

Kiano mendesah kesal, "apa yang kau lakukan? Kau mabuk saat perjalanan kita masih jauh, bagaimana jika mereka hanya orang yang berusaha memanfaatkan mu?"

Julio terkekeh, "mereka hanya pria tua, tidak perlu khawatir. Lagi pula mereka begitu baik kepadaku," suara Julio semakin serak dan tatapan matanya tidak begitu fokus, pria itu tidak benar-benar sadar saat ini.

"Kau mabuk, Julio. Berhenti bergabung bersama mereka."

Entahlah, namun melihat situasi Julio saat ini membuat Kiano kesal, pria itu hanya orang asing untuknya dan dia tidak punya hak untuk melarang apa yang ingin dia lakukan.

Tapi, meskipun dia orang asing, hanya Julio yang Kiano kenal disini dan sejauh ini hanya Julio yang bisa ia percaya. Dia hanya tidak ingin ada yang mencoba memanfaatkan pria naif ini.

Sementara itu, Julio mengerang merasakan rasa sakit di kepala dan tengkuknya, dia menyentuh kepalanya dan memijat dengan pelan. "Sepertinya kau benar, aku perlu istirahat."

Mendengar itu, Kiano segera menopang tubuh Julio yang jauh lebih besar dari tubuhnya, dia membantu pria itu untuk duduk dan bersandar agar tidak begitu pusing. "duduklah disini, jangan bergerak. Aku akan mengambil air untuk mu."

Ketika Kiano hendak pergi, tangan Julio menggenggam pergelangan tangannya dan menarik Kiano agar tetap duduk di sebelahnya. "Jangan pergi kemana pun, tubuh mu sedang terluka."

Kiano menggeleng dan menepis tangan Julio, "aku baik-baik saja."

Julio menatap pemuda di sebelahnya yang sangat keras kepala, dia tetap pergi dan mencari air untuk dirinya.

Sementara Kiano mencari air untuk di minum, Julio hanya duduk sambil merasakan ombak yang mengguncang kapal serta udara lautan yang dingin, ini menguat tubuhnya semakin terasa tidak nyaman hingga dia memutuskan untuk berbaring.

Julio memejamkan matanya sejenak, namun belum lama ia tertidur, sayup-sayup dia mendengar suara orang berteriak dan berlari dengan panik. Meskipun kondisi yang terdengar sangat kacau, Julio tidak mampu membuka matanya, dia menggeliat di atas lantai dengan keringat yang bercucuran.

Suara teriakan terdengar lebih keras membuat jantung Julio berdebar lebih kencang, dia ingin membuka mata dan berlari tapi dia tidak bisa, kakinya gemetar dan kepala nya sangat sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Go Wild In The Middle Of The ForestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang