Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kai melihat Wonyoung datang tapi dia tidak masuk ke ruangan. Kai lalu berbicara pada Danielle kalau dirinya ingin ke toilet sebentar. Kai menemui Wonyoung di belakang gedung.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Wony." Kai memegang tangan Wony yang membuat Wony membalikkan badannya menghadap Kai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Pangeran, kenapa kesini?" Wony panik, dia melihat ke sekeliling memastikan tidak ada yang melihat.
" Kenapa kau datang?" Tanya Kai dengan wajah sendu.
" Ingin memastikan kau akhirnya menikah tuan. Aku ikut berbahagia."
" Wony." Kai menekan tangan Wony karena merasa perkataannya seolah dirinya benar-benar di buang oleh gadis yang sudah memberikan bayi untuknya itu. " Kau sungguh sudah melupakanku? Melupakan masa lalu kita?"
" Tuan, jangan membicarakan itu lagi, kau barusan mengucapkan janji suci untuk istrimu. Kita lupakan semuanya. Aku sudah di berikan izin masuk istana karena akhirnya kau menikah, jadi tolong jangan buat aku di usir kembali." Irene memang mensyaratkan itu, Wony boleh masuk istana lagi saat Kai menikah.
Kai lalu melepaskan tangannya perlahan, dia harus menurunkan egonya agar Wony tidak di ganggu lagi oleh pihak istana. " Baiklah kalau begitu. Aku akan memperlihatkan padamu, apa arti bahagia." Kai lalu meninggalkan Wonyoung dan kembali masuk ka gedung pernikahan.
