⋆。˚. ੈ
St Catchpole Ottery
Tok! Tok! Tok!
"Sebentar!"
Josephine Schooner— lebih akrab disapa Josie. Berdiri sejak semenit lalu di depan rumah bertingkat agak sedikit tua. Setelah beberapa hari lalu menerima surat dari sahabat nya— Hermione Granger, untuk menonton piala dunia Quidditch.
Ceklekkk.
Josephine tersenyum cerah. "Hai Gin!"
"Merlinn! Josie??" Ginny Weasley— anak bungsu keluarga Weasley. Memeluknya erat sebelum berteriak kencang di telinga Josephine.
"MUM!"
"MIONE!"
"ADA JOSIE!"
"SIAPA?!" Suara Hermione dari dalam.
"JOSEPH—"
Keduanya bergegas masuk. Tepat saat Molly Weasley keluar dari arah dapur. " Oh Dear! Josie?!"
"Selamat pagi Mrs. Weasley! Aku merindukan anda," berpelukan erat. Josephine berseru senang, "Uhm dan masakan anda juga, tentu saja."
"Aku juga merindukanmu. Kau bisa makan sepuasnya di sini. Dan— OH LIHAT!" Mrs. Weasley berseri. Agak bersemangat sampai menangkup pipi nya. "Gadis kasar ini tumbuh semakin cantik!" Lantas mencium pipi kanan Josephine yang hanya menyengir lebar.
"Tak seberapa dari kecantikan muda anda, Mrs. Weasley." Berpura-pura merajuk. Josephine kembali memuji. "Anda harus membagi resep kecantikan anda."
"Oh, astaga. Kau mirip ibumu. Selalu berlebihan." Molly Weasley mengandeng Josephine menuju dapur untuk sarapan. "Aku meninggalkan Mione dengan masakan ku. Kau pasti belum mengisi perut, benar bukan?" Tepat sasaran. Dia belum sempat sarapan— Josephine terlalu tak sabaran bertemu ketiga sahabatnya.
Menginjakkan kaki di dapur. Pekikan dan tubrukan Hermione menyambut antusias. "Kupikir kau tidak jadi datang!" Gadis berambut semak menggerutu. Mengingat jelas bagaimana isi surat Josephine beberapa hari lalu, yang katanya tidak punya waktu untuk menonton hal yang tidak berguna- piala dunia Quidditch. Karenanya Hermione mengira kalau dia tak akan datang.
"Menurut mu, siapa yang akan betah di teror surat-surat berisi ancaman?" Josephine masih jengkel. Dan Hermione tertawa cekikikan.