"Kalian lihat, Josie?" Dari tempatnya duduk, Hermione beberapa kali memanjangkan kepala ke meja para ular. Mencari keberadaan Josephine yang semenjak perpisahan mereka di koridor, tak menampakkan diri dimana-mana. Biasanya juga Josephine akan duduk bersama mereka di meja Gryffindor.
"Tidak, mungkin saja dia bersama Parkinson." Ron menyahut asal. Dia makan dengan porsi seperti tidak menyentuh makanan selama beberapa tahun. Mengigit paha ayam tanpa malu dan setelahnya memasukkan satu sendok besar puding ke mulutnya.
Hermione mengerut jijik. Tingkat laku Ron saat makan tidak pernah berubah dari tahun pertama. "Telan dulu, Ronald!" terlalu lelah mengingatkan Ron bahwa itu tidak baik.
"Aku lapar, Mione." Masih dengan mulut penuh. Membiarkan seorang Hermione Granger mendumal jengkel.
Harry yang di sana hanya menyimak pembicaraan— terlalu lelah menghadapi orang-orang yang sebenarnya adalah sahabat sendiri.
Hermione— Ron— Josephine
Biangnya tetap saja Ronald Weasley.
Lebih parah saat bertengkar dengan Josephine, berujung keduanya berdiam-diaman selama seminggu— pernah hampir satu bulan. Terpaksalah Harry dan Hermione yang turun tangan untuk mendamaikan kedua orang itu.
Jika masalah utamanya Ron dan Hermione—pemuda itu tidak akan berani.
Keberadaan Hermione di tengah mereka itu seperti seorang ibu— penguasa alam semesta.
Tak sengaja matanya menemukan si topik pembicaraan tengah memasuki Aula Besar dengan wajah muram, mendekati tempat para ular berkumpul menikmati makan malam. Harry tebak, sedikit terjadi kekacauan yang tengah menimpa si gadis kasar.
"Sejujurnya Hermione, orang yang kau cari ada di sini." Dua kepala serempak menoleh. Menemukan Josephine yang berbincang dengan Parkinson.
"Kurasa sesuatu telah terjadi." Gumaman Ron agak menimang-nimang. Dia melanjutkan acara mengisi perutnya.
Meskipun tidak tahan dengan tingkah Ron, gadis semak tetap menyetujui perkataan pemuda itu. "Well, agaknya sesuatu yang serius." Ketiganya masih memperhatikan setiap gerak-gerik Josephine, hingga tak lama kemudian kembali meninggalkan Aula Besar dengan membawa makanan.
Tingkah laku Josephine memang sedikit ajaib dari kebanyakan perempuan pada umumnya, tapi kali ini cukup kelewatan. Karena itu Ron yang dikenal tak bisa menahan mulut dalam bidang tanya-menanya, mencondongkan tubuhnya dan bersuara agak heran. "Sahabatmu aneh, Mione. Apa dia ingin mengajak makan para penghuni danau hitam? Atau, apa mungkin sahabatmu itu mau makan bersama para hewan liar di Hutan Terlarang?"
"Jangan lupa dia juga sahabatmu, Ron!" Tiada hari tanpa keributan, pemuda Weasley mencari perkara untuk yang kesekian kalinya. "Dan tolong jangan bicara omong kosong. Kau semakin terlihat bodoh sekarang." setelah mengatakan semburan pedas, Hermione bergegas menuju pintu utama Aula Besar. Mengikuti kemana perginya Kate.
Kepergian Hermione dan dengusan Ron menutup perdebatan di antara keduanya. melupakan Harry yang sibuk mengunyah—
∘◦❁◦∘
Hermione mengekor pelan-pelan, takut sewaktu-waktu Josephine berbalik dan menemukan dirinya yang seperti seorang penguntit. Mengambil langkah seperti lantai kastil akan menimbulkan suara, lantas mengerem mendadak. Tiga kerutan di dahi Hermione agaknya tidak bisa mengontrol dengan baik bersamaan pikiran buruk yang datang silih berganti. Apa yang dilakukan pemudi itu di Hospital Wing? Lebih anehnya lagi membawa makanan begitu.Tidak ingin otaknya diisi pertanyaan-pertanyaan lain, gadis itu mendekat perlahan di daun pintu. Mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Josephine. Tepat di ruangan pertama suara tak asing menghentikan langkahnya.