⋆。˚. ੈ
Hogwarts Express -2005
Modus utama transportasi ke Hogwarts melaju kencang. Membawa beberapa murid di dalam sana untuk memulai tahun ajaran baru.
"Ada yang ingin dibeli dari troli?"
Mata Schooner muda terbuka. Hermione di sampingnya, fokus membaca Daily Prophet bertajuk.
'Teror at the Quidditch world cup.'
"Ada yang ingin dibeli dari troli?" Suara itu kembali terdengar, menimbulkan guncangan hebat di perut Josephine. Membuatnya terpaksa harus merelakan waktu tidur dan berdiri bersama Ron- lalu disusul Harry.
"Ada yang ingin dibeli dari troli, Dear?" Troli makanan yang di dorong oleh Penyihir gemuk dan ramah menyapa tepat di pintu gerbong, seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Sepaket Drooble's dan satu Permen Tongkat Akar Manis."
Josephine dengan setengah sadar menempel di pintu gerbong, memperhatikan Ron yang memborong manisan. Pemuda itu tidak mengenal kata kenyang, padahal sebelum berangkat mereka sarapan bersama tadi. Dan terlebih lagi piring Ron yang mirip gunung. Pemandangan biasa sebenarnya, tapi tetap saja itu berlebihan.
"Sepaket Chocolate Frogs, Cauldron Cakes, Jelly Slugs, Pumpkin Pasties, dan satu Pumpkin juice." Ucapan Josephine mengundang kedua pemuda di sampingnya menoleh ke arahnya. Lebih parah Ron, mulut dan matanya kompak bereaksi.
"Bloody hell, Josie. Kau bercanda, 'kan?" Tanya Ron tak percaya dengan pengelihatannya sendiri. Gadis ini mengalahkannya.
"Terima kasih." Menerima pesanannya, Josephine menatap kedua sahabatnya. "Urusan perut tak pernah bercanda, Ron." Jawabnya enteng.
Dia kelaparan, dan itu berarti pertanda bahaya. Tak peduli penilaian orang lain tentang dirinya, yang Josephine inginkan dirinya bahagia tanpa merugikan siapapun. Lagipula dia hanya makan sedikit tadi di The Burrow.
"Tapi kau perempuan."
Alis Josephine menukik tak biasa. "Lalu?"
"Manisan-manisan itu terlalu mengerikan untukmu. Bukannya kalian para perempuan menjaga bentuk tubuh agar tidak mengembang? Kau makan seperti tiada hari esok, Josie." Pernyataan yang cukup kurang ngajar. Ini penghinaan untuk dirinya yang mencintai manisan dan kudapan.
"Jadi maksudmu, aku ini gemuk, huh??" Gadis itu melotot sekarang. Emosinya berada di ubun-ubun, siap meledak kapan saja.
Harry yang berada diantara mereka, memilih bungkam- selalu, karena pertengkaran antara Ron dan Josephine itu bukan hal yang baru. Dua orang ini memang sedikit lebih bersemangat dalam masalah perdebatan. Yang terkadang dia harus menghadapi pilihan sulit untuk memilih antara keduanya. Berakhir Josephine atau Ron yang tak mau menegurnya seperti yang sudah-sudah. Berbanding terbalik kalau Hermione, justru memarahi Ron- dia bahagia.