Semenjak perubahan jadwal masuk dan keluar sekolah seminggu yang lalu, banyak murid-murid yang terlambat datang ke sekolah. Dimana jam masuk biasanya pukul 07.30 berubah menjadi 07.15 .
Walaupun hanya berubah 15 menit, tapi tetap saja membuat banyak murid-murid mengeluh karena jam masuknya terlalu pagi daripada sebelumnya.
Hal ini baru saja terjadi pada keempat bersahabat yang sangat dikenal oleh kalangan murid-murid di SMA Raya Bangsa.
Mereka diantaranya adalah Hariz, Jenan, Rizki, dan Galvin.
Salah kan Jenan. Sebab dia lah dalang sekaligus pelaku penyebab mereka terlambat.
Semalam mereka berempat memutuskan untuk menginap di rumah Jenan karena Jenan yang mengajak agar dirinya tidak sendirian, mengingat kedua orangtuanya sedang tidak dirumah. Jenan pula yang mengajak mereka bermain Play Station 5 sampai larut malam, dan berakhirlah mereka berempat bangun kesiangan.
Yang biasanya mereka berempat menaiki sepeda menuju sekolah sampai mereka tidak pakai. Tak ada waktu mengeluarkan sepeda dari garasi dan lebih memikirkan untuk berlari saja.
Jenan memegang pagar sekolahnya sambil menunduk dengan dramatis, merenungi nasibnya yang terlambat. Baru pertama kalinya dia terlambat dan rasanya ingin menangis. Bersama Rizki dan Galvin yang hanya menatap jauh bagian dalam pekarangan sekolahnya dari luar.
Hariz?
Rizki yang ingin bertanya apa yang harus mereka lakukan malah salah fokus dengan Hariz yang sudah masuk duluan.
"Anjir, Hariz! Lewat mana lo?"
Hariz pun tersenyum miring karena berhasil masuk.
"Lewat samping, dari luar gue siapin tangga. Buruan naik." suruhnya.
Kalau Hariz ngomongnya daritadi mungkin tidak ada sesi renungan diluar pagar daritadi.
"Ngomong kek daritadi." sinis Jenan kesal.
Selepas ketiganya berusaha menaiki tangga dan masuk ke pekarangan sekolah, akhirnya mereka berhasil.
Tapi keberhasilannya tetap gagal.
Pak Tukiman, selaku guru BK sudah memantau mereka dari jauh sebelum
Hariz masuk diam-diam.Berakhirlah mereka berempat membersihkan WC. Rizki dan Hariz bagian WC kantor, sedangkan Jenan dan Galvin bagian WC siswa.
WC kantor masih baik karena sering dibersihkan, beda cerita lagi kalau WC siswa yang dikenal kotor dan tak kenal bersih.
"Pak Tukiman sebegitu nggak sukanya yah sama gue sampai-sampai di tempatin bagian WC siswa, kotor banget anjir." celoteh Jenan sambil menggosok closet yang kotor.
Sedangkan Galvin yang mengerjakan hal yang sama dengan Jenan hanya bisa menghela napas. Trauma sudah dirinya terlambat.
"Gue janji mulai besok gue datang ke sekolah subuh-subuh." utus Jenan berjanji, terdengar suara Galvin yang tertawa mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Intuisi [ON HOLD]
Teen FictionIntuisi adalah konsepsi yang tidak diragukan lagi tentang pikiran yang murni dan penuh perhatian, yang muncul dari cahaya akal semata, dan lebih pasti daripada deduksi. Tentang sepasang remaja yang awalnya saling mengenal lewat nama dan berakhir men...