Tak pernah terbayangkan dalam hidup mereka akan menjadi single parent secepat ini di usia 32tahun.
Wain dengan zayyannya dan Hyunsik bersama anak periangnya Sing.Diusia yang belum bisa dibilang tua untuk ukuran seorang ayah mereka harus berperan sebagai dua sosok sekaligus, Hyunsik bahkan pernah berdandan menjadi seorang wanita di acara sekolah Sing yang bertajuk Hari Ibu agar anaknya itu berhenti menangis karena merasa iri dengan teman-temannya.
Wain yang harus selalu bangun subuh,selain untuk menunaikan ibadah dia juga harus membuat sarapan dan bekal untuk zayyan. Lalu mengantar jemput nya ke sekolah jika memungkinkan. Dia hanya tidak mau anaknya merasa kurang kasih sayang.
Dibilang lelah yah namanya juga hidup, prinsip Wain adalah ikuti saja alurnya dengan sikap tanggung jawab. Karena andaikata dia mau menyerah bisa saja zayyan dia titipkan di panti apalagi dia cukup manis dan pintar pasti akan cepat di adopsi oleh siapapun yang melihatnya, dan andai itu terjadi selanjutnya dia akan berkencan dengan gadis-gadis cantik layaknya pria muda, dan kembali ke tabiatnya yang dulu seorang playboy. Lagipula siapa yang akan menolak seorang CEO gagah dan tampan.
Minusnya hanya satu, wajahnya yang kurang emoji.
Berbanding terbalik dengan hyunsik yang memiliki wajah always smile di kondisi apapun hingga anaknya pun kadang dibuat overthinking."Ayah, punya wajah ramah itu bagus, tapi Senyum ayah itu.. gimana ya.."
"Senyum ayah kenapa hm?"
"kayak psikopat" ucap bocah berusia 7 tahun tanpa perasaan.
Hyunsik yang mendengar itu pura-pura terkejut."Wah benarkah? Pas sekali besok ayah mau buat menu baru di restoran ayah dari daging seperti kamu"
Dan detik selanjutnya adalah Sing yang menangis ketakutan dan berakhir di gendong oleh sang bibi yang bekerja di dirumah mereka.
"Tuan jangan begitu bercandanya"
Tapi namanya juga Hyunsik apapun situasinya hanya ditanggapi dengan senyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH
FanfictionDaily life Papah dan Ayah. Setiap chapter tidak selalu cerita yang berlanjut.