Zayyan selalu bilang "papah jangan lupa senyum" setiap kali dirinya mengantar anaknya ke sekolah. Tapi sepertinya hari ini Wain tak bisa menepati itu. Wajahnya yang dingin tampak badmood entah karena apa.
Kevin staff keuangan yang kebetulan ada kepentingan dengan sang bos pun tak berani banyak bertanya."Kevin tolong panggilin salah satu tim HR buat ke ruangan saya"
"Baik Pak"
Tanpa banyak bicara Kevin langsung mencari kontak orang-orang HR di kontak WhatsAppnya.
Wain mengernyit,ini anak disuruh malah main hp pikirnya.
"Kenapa masih disini?"
Entah kenapa Kevin merasa diusir secara halus.
"Eumm... Oke maaf pak" Kevin buru-buru membungkuk pamit keluar dari ruangan itu."Kenapa harus capek-capek nyari orangnya anjir,langsung chat aja gk sih kalau bisa di chat, orang itu temen gue sendiri" gerutunya dari balik pintu.
Kevin mulai mengetik pesan kepada Jacob.
"Jac dipanggil ke ruangan Pak Wain sekarang"
"Anjir ada apaan ya?"
"Bikin salah kali lu?"
"Mau hire orang lagi tah?"
"Entah"
Jacob tadinya mau menyeduh kopi, tapi mendapat perintah seperti itu mau tidak mau dia harus mengurungkan niatnya.
Karena apa? Karena Pak iwan gk suka nunggu dan gk suka sama orang yang lelet, bisa kena marah kamu kalo dateng di waktu yang gk pas. Jadi kalo di suruh datang jam 12.30 maka kamu kamu harus sudah datang jam 12.15. Seperti sebuah peraturan tidak tertulis bahwa seorang atasan tidak sepatutnya dibuat menunggu.Pintu ruangan itu diketuknya, saat mendengar jawaban dari dalam barulah dia masuk.
"Selamat siang, Bapak manggil saya?"
"Duduk "
Jac duduk dengan gugup.
"Kamu buka lowongan tanpa sepengetahuan saya?"
Hah gimana? Mana bisa begitu anjir batinnya.
"Lowongan apa ya pak?"
"Atau salah masukin email di iklan lowongan yang kamu buat?" Lanjutnya.
"Engga Pak demi Allah "
Wain menghela nafas,mencoba merilekskan punggungnya di sandaran kursi, masih menatap lekat karyawannya mencoba mencari kebohongan disana.
"Ada nomor gk dikenal terus-menerus chat saya Jac, di email saya pun sama!"
"Kok bisa Pak?"
"Ya mangkanya saya nanya kamu"
"Tapi.. beneran Pak saya selalu masukkan email perusahaan kok ketika hire orang dan saya yakin 100% mata saya sangat amat awas ketika bikin lowongan itu"
"Keluar."
??
Gini nih yang di sebelin sama Jac, orang ngomong tuh minimal ada basa basi penutupnya, misalnya yasudah kalau begitu atau baik terimakasih penjelasannya, inimah apa?"Yasudah Pak saya mohon pamit kembali ke ruangan saya"
Wain hanya mengangguk seadanya.
Setelah keluar ruangan Jac mengecek jam di tangan kanannya.
"Pas banget break makan siang, kantin lah"
Dikantin dia melihat Kevin sedang makan siang sendirian. Jac memutuskan untuk bergabung biar gk sepi-sepi amat.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH
FanfictionDaily life Papah dan Ayah. Setiap chapter tidak selalu cerita yang berlanjut.