Empat

301 42 8
                                    

Ini hari Minggu pagi dan cuacanya sangat bagus. Cuacanya cerah tapi sinar matahari tidak menyengat di kulit dan angin sepoi-sepoi menyentuh kulit kita. It's a perfect day. Maka dari itu Nunew memutuskan untuk pergi ke Beach Clubhouse di Spectrum Resort untuk me-time dan sekedar bersantai di bawah sinar matahari.

Nunew baru saja sampai di Clubhouse, semua staff menyambutnya karena seluruh keluarganya mempunyai Elite member club di clubhouse ini dan tentu saja Nunew juga memilikinya. Nunew berjalan langsung menuju kolam renang outdoor, ia melihat sekeliling area kolam itu untuk menemukan tempat yang tepat untuk bersantai dan akhirnya ia menemukannya — sebuah kursi panjang dengan pohon rindang di belakangnya yang terletak tepat di depan kolam, Nunew melangkahkan kakinya ke tempat yang diinginkan.

Nunew meletakkan tasnya dan duduk di kursi panjang itu. Nunew menyandarkan punggungnya di kursi dan dia menyelonjorkan kakinya di atas kursi, dia memakai kacamatanya lalu menutup matanya, mencoba untuk rileks selama yang dia bisa. Setelah beberapa menit bersantai, Nunew membuka matanya, ia meregangkan ototnya dan menghirup udara segar.

Setelah itu matanya melihat sebuah unggung kekar dari lelaki yang sedang berdiri tak jauh darinya, lelaki itu memakai handuk yang melilit di pinggangnya. Nunew tak bisa melihat wajah lelaki itu karena dia berdiri dengan punggung menghadap Nunew. Nunew menurunkan kacamatanya sampai ke ujung hidungnya, menikmati pemandangan yang ada di depannya — di hadapannya terdapag makanan lezat, tentu saja ia harus menikmatinya. Saat lelaki itu akhirnya membalikkan tubuhnya, Nunew tidak sabar untuk melihat siapa pemilik tubuh sempurna itu.  .  .  .  .  but it is a distaster .  .  .  .

Setelah Nunew melihat wajah lelaki itu, mata Nunew terbelalak sambil mengamati wajah lelaki itu — Berharap lelaki itu bukan dia, tapi itu memang dia. . . . . . . . Zee Willhelm Axelsson.

"L-lu... Lu ngapain ada disini??!!!" Nunew berteriak pada Zee yang tiba-tiba ada di sana, di depan Nunew.

"What's wrong with your question huh?"  Ucap Zee dengan bingung sambil terus melakukan peregangan.

"Gua bilang, lu ngapain ada di sini Axelsson??!!!" Nunew panik, tentu saja. Dia berada di sini untuk bersantai dan untuk melupakan momen memalukan kemarin.  Nunew tidak ingin melihat wajah Zee setidaknya untuk hari ini.

"Gua member Elite di clubhouse ini, jadi gua punya hak dong buat dateng ke sini kapanpun gua mau" Nunew tak percaya ini terjadi padanya, kenapa rivalnya selalu berada dekat dengannya, dia sudah muak dengan Zee di sekolah, dan sudah jelas Nunew masih malu atas kejadian kemarin.  Apakah ini pertanda dari alam semesta agar mereka mengakhiri rivalitas mereka berdua?

Mata Nunew tidak fokus, pertanda ia sedang gugup. Lalu matanya tanpa sadar terpaku pada tubuh Zee yang bugar, dia tidak menyadari bahwa matanya benar-benar mengamati Zee dari ujung kepala sampai ujung kaki.

'Oh my.... WAIT SHIT SHIT SHIT GET YOURSELF TOGETHER NUELLE' Nunew menggeleng-gelengkan kepalanya, hampir saja ia ngiler melihat badan itu.

Tapi Zee sudah sadar dengan mata Nunew yang menatap tubuhnya, dia menyeringai "Lu baru aja merhatiin badan gua kan?"  Mata Nunew terbelalak saat ketahuan sedang (tidak) memerhatikan badan Zee.

"A-are y-you insane!!??" Nunew tergagap ketika dia mencoba menenangkan dirinya

"Ga usah bertingkah kaya gitu lu, gua jelas jelas ngeliat elu" Zee menyeringai dan menyilangkan tangan di dada "Jadi lu emang suka sama gua" Zee sedikit memiringkan kepalanya dan menatap Nunew dengan senyum tampan

"ENGGA!!!"  Nunew segera berdiri dan berjalan ke arah Zee dan menatap matanya "Apa sih yang lu pikirin??!! Lu pikir gua ama lu hah??!! Putus asa banget kah lu?"

"Well, you liked my picture yesterday and now you drools over me" Nunew shocked the he wipes his mouth but he got tricked by Zee

"Gotcha"

"I hate youuuuu!!!!" Wajah Nunew sudah terlihat memerah seperti kepiting rebus — dia sangat marah, dan malu juga sih.

"Just tell me that you like me, sweetheart" Zee mengatakannya dengan jarak hanya 5 cm dari wajah Nunew. Hidung Nunew sudah kembang kempis  saat dia menatap Zee, dia tidak tahan lagi.  Dengan dorongan dan keberanian yang tiba-tiba muncul entah dari mana, Nunew mendorong Zee ke kolam yang menyebabkan cipratan besar ke sekitar tepi kolam.

Nunew mengambil barang-barangnya dan pergi. Zee yang baru saja mendapat kejutan terapung di kolam, untung saja airnya tidak terlalu dalam, hanya sebatas dadanya.  Zee berenang ke tepi kolam, ia menyibakkan rambutnya ke belakang yang menutupi wajahnya, Zee hanya terkekeh melihat Nunew sudah berlari dari tempatnya.

"Jadi lu mau mainnya kaga gini? Okay, I'll take it"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To Be Continued

Surat Cinta | ZeeNuNew FicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang