18. Ribet

223 27 14
                                    

Haiiii akhirnya aku kembali,ehe~

HwaWoo ATEEZ
Seonghwa x Wooyoung
BxB area


















Sumpah Wooyoung malu,atau malu-maluin. Setelah ucapannya di kamar Park Seonghwa tadi siang,keduanya menjadi awkward. Wooyoung merutuki mulutnya yang asal gas ceplos,eh salah Seonghwa juga sih. Mengapa mendadak ia bikin Wooyoung baper dengan melarangnya terlalu friendly. Wooyoung boleh ge'er donk ya. Anggaplah Seonghwa cemburu,tapi sungguhan cemburu kah? Atau hanya risih kalau bawahannya terlalu ganjen.

Ganjen? Yakali Wooyoung ganjen. Tapi mata pencariannya memang mengharuskan Wooyoung friendly bahkan atraktif. Lagian masa ia harus kaku seperti kanebo kering. Memangnya ia Seonghwa. Kanebo kering kalau kata bos Hongjoong dan Kulkas berjalan kalau kata Yeonjun.

Tapi sepertinya Seonghwa tak ambil pusing ucapan Wooyoung,buktinya ia tetap bersikap biasa. Yang jadi grogi malah Wooyoung. Buktinya setelah selesai makan Wooyoung kabur ke kamarnya menghindari Seonghwa,dan minta tebengan Yeosang sewaktu berangkat kerja. Pokoknya Menghindari Seonghwa dulu. Malu bor.

"Woo dicariin Bos Hongjoong disuruh ke kantornya sekarang." Kata Sisca setelah sibuk mengabsen host dan mengatur jadwal.

"Ada apa ya kak?." Wooyoung panik. Tidak seperti biasanya ia di panggil atasan langsung. Jangan-jangan pekara kabur dari tamu kemarin. Ya ampun,mungkin Hongjoong mau menegurnya karena mengabaikan tamu. Atau lebih parahnya lagi ia dipecat. Astaga,Wooyoung tidak siap kalau dipecat. Mau kerja dimana? Mana hutangnya sama Seonghwa belum lunas. Aduh,mendadak perutnya mulas memikirkan berberapa kemungkinan buruk yang akan ia terima.

"Gak tau,Woo. Udah kamu kesana aja dulu!." Kata Sisca sebelum menghilang di balik pintu keluar dari ruang host.

Wooyoung gantian melirik Yeonjun yang juga sama bingungnya. "Kira-kira kenapa ya kak?." Keluh Wooyoung.

"Paling cuma ngobrol biasa. Bos sering gitu kok. Kesana aja dulu,gak usah mikir macem-macem." Yeonjun mengusap pundaknya sayang.

Nyatanya ucapan Yeonjun tak membantu sama sekali,Wooyoung tetap dengan ke khawatirannya. Maka dengan langkah gontai ia pergi menuju ke ruangan bosnya yang ada di lantai dua.

"Misiiiii...wuyo disini. Misiii bos!!." Wooyoung mengetuk pintu kantor Hongjoong. Meski hatinya dag dig dug tak karuan ia sempatkan bergurau.

"Masuk,Woo!." Terdengar seruan dari dalam tandanya Wooyoung bisa masuk sekarang.

Ini pertama kalinya Wooyoung masuk ruangan Hongjoong. Ruangannya luas dan Wooyoung langsung terpana akan fasilitas lengkap di dalam sini. Ada kursi pijat,meja billyard bahkan kulkas untuk minuman dingin yang biasa ada di minimarket isinya penuh minuman ringan dan juga alkohol. Pantas saja bosnya betah berlama-lama disini dan jarang keliling club.

Dan satu lagi,ada meja kosong di sudut ruangan yang Wooyoung tebak itu meja kerja Seonghwa. Mirip persis di kamar kosannya,dibelakang meja terdapat rak kaca yang penuh figurine juga lego. Namun kini meja itu kosong tak berpenghuni,mungkin Seonghwa sedang keluar untuk mengecek operasional club.

"Duduk,Woo!." Hongjoong mempersilahkan wooyoung untuk duduk.

"Eum,ada apa ya pak aku di panggil kesini?." Tanya Wooyoung cemas.

Hongjoong beranjak untuk mengambil dua botol soda dari display kemudian menyerahkannya sebotol untuk Wooyoung lalu duduk kembali.

"Thanks Pak." Ujar Wooyoung lirih.

"Gak ada apa-apa sih. Cuma pingin ngobrol aja,Woo." Jawab Hongjoong lalu menegak sodanya. "Ga boleh ya ngobrol sama kamu?."

Wooyoung tertawa canggung. "Ya boleh-boleh aja sih pak." Katanya.

LEAN ON~HwaWoo||ATEEZ||BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang