Chapter 06

4.3K 489 26
                                    

Maaf kalau ada typo dan kata kata kasar....

.

.

Author POV

Saat ini adalah hari dimana Carlton akan berkunjung.

Riley sudah memberitahukan hal ini kepada ayahnya jadi semua sudah dipersiapkan agar Carlton mendapat sambutan layak.

Padahal menurut pikiran Riley cukup dikasih makan dan minum aja sudah cukup.

Toh dia yang memaksa Riley menemaninya.

Sebelum kedatangan Carlton, Riley sempatkan diri membaca dan menjawab surat dari kakaknya Winter.

'Gue lupa anjir nama kakak Winter.'

'Siapa ya?'

'Tau ahh gue tulis aja untuk tuan baron muda nanti.'

'Sekarang lebih baik baca dulu aja nih surat.'

.

Untuk tuan Marquis muda

Saya sudah menerima surat dari adik saya
Disini saya bersedia membantu anda untuk membuat penawarnya
Rencananya penawar akan selesai sekitar 2 minggu
Nanti saya akan membawanya ke kediaman anda

Tertanda

Dante Christian Araldo

.

'Oh iya baru ingat namanya kak Dante.' Batin Riley.

Riley mengambil kertas dan menulis surat balasan.

Untuk tuan baron muda

Terima kasih atas bantuannya
Saya harap anda tidak merasa keberatan akan hal ini
Jika anda menginginkan sesuatu sebagai imbalan maka selagi saya bisa memenuhi akan saya lakukan
Sampai bertemu 15 hari lagi

Tertanda

Riley Fabian Agrio

.

"Memang kayaknya gue ngga bakat bikin surat."

Riley kemudian membungkys surat itu dengan amplop dan tidak lupa memberinya cap keluarga Marquis Agrio

Setelah itu dia menyuruh pelayan mengirimkannya.

"Lama banget tuh pangeran."

Baru saja mengucapkan hal itu tiba tiba seorang pelayan mengatakan bahwa pangeran Carlton sudah datang.

"Panjang umur sekali pangeran coklat susu itu." Monolog Riley.

Riley berjalan menuju ruang tamu.

Saat tiba, disana sudah ada pangeran Carlton yang menunggunya.

"Salam yang mulia, selamat datang di kediaman Agrio. Saya minta maaf apabila nanti kedepannya anda merasa tak nyaman saat disini." Ucap Riley.

"Tak usah meminta maaf perkara hal seperti itu. Dan kau lupa lagi untuk tak memanggilku pangeran."

"Maaf, tadi hanya sebatas formalitas saja. Jadi Carl, kita mau jalan jalan di sekitar kediamanku dulu atau langsung ke festival panen."

"Langsung saja bagaimana."

Riley mengangguk.

Lagian dia juga males ketemu ayah dan kembarannya disini.

"Salam yang mulia pangeran. Selamat datang di kediaman kami." Ucap ayah Riley yang mendadak masuk.

How To Seduce The Second MLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang