Chapter 15

3.8K 383 9
                                    

Author pas in aja jadi 15 chapter...

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...

.

.

Author POV

Keesokan harinya

Carlton setuju untuk ikut dengan Riley meski Riley tak mengatakan kemana mereka akan pergi.

Riley hanya bilang intinya besok Carlton akan bahagia.

"Sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Carlton.

"Nanti kau juga tahu dan jangan lupa hadiahku jika kau merasa senang nanti."

"Tapi aku penasaran. Tak bisakah kau memberikanku sebuah kode?"

Riley menggeleng.

Carlton pun pasrah.

Tak lama mereka sampai di tempat tujuan

Sebuah mansion mewah di sekitar ibukota dengan dekorasi yang menambah kesan mahal di bangunan itu.

Setelah pengecekan identitas,kereta kuda mereka masuk ke dalam.

"Rumah yang sangat mewah. Kita ada dimana?" Ucap Carlton.

Akhirnya kereta berhenti dan mereka segera turun.

Mereka sudah disambut beberapa orang contohnya ada Chrystal dan Archer.

Carlton dan Winter turun duluan dan sekarang giliran Riley untuk turun.

Karena terpesona dengan ketampanan pujaan hatinya tak sadar dirinya salah berpijak dan hampir jatuh jika Carlton tak menangkapnya.

"Hati-hati, kau bisa tersungkur jika aku tak menangkapmu." Ucap Carlton.

"Terima kasih sudah menangkapku dan turunkan aku." Ucap Riley.

"Oh iya, kau terlalu ringan jadi aku tal sadar." Ucap Carlton sambil tertawa.

Dia kemudian menurunkan Riley dari gendongannya.

Dan interaksi mereka mengundang perhatian orang orang disana.

'Kenapa Riley harus datang dengannya?' Batin Archer.

Terlihat ekspresinya seperti seseorang yang menangkap basah mantam terindah sedang bersama dengan pacar barunya.

Riley langsung menghampiri Archer.

"Salam yang mulia."

"Salam juga Lady." Ucap Riley kepada Chrystal.

"Tidak usah terlalu formal."

"Oh kau pangeran dari kerajaan sebelah kan? Salam yang mulia." Ucap Chrystal.

"Tak perlu bersikap formal seperti itu lady." Ucap Carlton.

"Baiklah, bagaimana kalau kita ke taman saja? Aku sudah menyiapkan pesta kecil-kecilan." Ucap Chrystal.

"Ssttt... Riley, kenapa kau mengajakku kemari?" Bisik Carlton saat mereka berjalan menuju taman.

"Nanti kau juga tahu." Balas Riley.

Mereka pun akhirnya sampai di taman yang dituju.

"Selamat datang nona dan tuan sekalian. Saya sudah menyiapkan semua yang diperlukan nona." Ucap Adrian yang ternyata sedari tadi ada di sana menjaga tempat itu.

"Salam yang mulia pangeran" Andian menyapa kedua pangeran disana

"Salam juga untuk anda tuan Marquis muda." Sapa Adrian.

How To Seduce The Second MLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang