Sepasang suami-istri sedang bersantai di depan televisi sang istri(Windah) yang bersandar di dada suami dan suami (Pramono) memeluk istrinya dari belakang sambil mengelus perut bulat sang istri yang sedang mengandung buah hatinya.
"Emm mas tiba-tiba aku pengen sesuatu deh"
"Pengen apa?"
"T-tapi mas pram jangan marah ya"
"Kenapa harus marah?bilang aja gpp udah jadi kewajiban mas buat nurutin kemauan kamu"
"Aku pengen lihat mas ngewe sama cowok"
Ucapan windah sontak saja membuat Pram terkejut pasalnya permintaan istrinya ini sungguh diluar nalar.
"KAMU GILA HAH!!"
"Ish mas aku seriuh ih, aku tuh pengen banget lihat kamu diewe sama cowok"
"Ngak mas gak mau!"
Tentu saja Pram menolak permintaan gila sang istri bagaimana bisa dia meminta suaminya bersenggama dengan pria lain dan posisinya ia yang diewe jelas saja ia tidak mau mau ditaruh kemana otot-otot kekarnya ini.
"Mas kamu gak mau nurutin kemauan anak kamu!kamu pengen dia nanti jadi ileral!?"
"Ya tapi gak gini juga dong ndah, kamu minta aja yang lainnya nanti bakal mas usahain asal jangan itu"
"Gak aku gak mau yang lain, anak kamu sendiri yang pengen lihat bapaknya diewe
Ayo dong mas masa cuma gini aja kamu gak mau, lihat nih aku hampir 7 bulan bawa dia ke mana aku juga gak pernah minta apapun selama hamil terus sekalinya minta malah gak diturutin gimana sih tanggung jawab kamu sebagai suami hah!""Gak aku tetep gak mau"
"Oke kalo kamu tetep gak mau aku mau pulang aja kerumah orang tua aku aja"
Windah pun memasuki kamarnya dan mengemasi bajunya kemudian keluar dari rumah kecil itu meninggalkan Pram yang masih larut dengan pikirannya.
Setelah seminggu Windah pulang kerumah orang tuanya akhirnya Pram menjemput Windah.
"Ngapain kamu kesini"
"Ndah ojo ngono toh nang bojone, gek dijak mlebu omah sek bojone, ngomong ndk njeroh isin diwasno tonggo"
"Ckkk"
Mereka pun masuk rumah dan orang tua Windah masuk kedalam kamarnya karena tak ingin ikut campur rumah tangga anaknya.
"Ndah ayo pulang mas kesepian gak ada kamu dirumah"
"Gak aku masih mau disini, lagian mas juga gak bisa nurutin permintaanku"
"Hah mas udah mikirin ini mas mau nurutin kemauan kamu asal kamu mau pulang ya"
Windah pun berbinar mendengarnya.
"Seriusan mas mau nurutin kemauan Windah"
"Iya , sekarang kita pulang ya gak enak sama bapak ibuk"
"Tapi mas janji dulu mas harus nurutin semua kemauan aku"
"Iya apapun buat kamu"
"Yaudah aku kemasi baju dulu"
Pada dasarnya Pram yang bucin akut kepada Windah pun rela melakukan apapun untuknya.
Keesokan harinya
"Mas masih ingatkan janji mas kemarin"
"Iya ndah mas inget kok"
"Oke kalo gitu nanti temen aku mau dateng dan mas bakal diewe sama dia, ingat mas yang bakal diewe bukan ngewe"
"Iya ndah"
"Dan satu lagi nanti mas dikamar tamu aja terus jangan lupa direkam awas aja lupa!"
"Iya ndah"
TOK TOK TOK
"Itu kayaknya temen aku bukain pintu gih"
Ceklek
"Permisi ini rumahnya Windah ya?"
"Ah iya silahkan masuk"
"Kamu udah nyampe, mas kenalin ini wahyu tetangga aku dikampung"
"Wahyu"
"Pram"
Sedari tadi Wahyu terus memperhatikan Pram dari ujung kaki sampai ujung kepala dengan tatapan mesum apalagi saat berjabat tangan ini mengelus tangan Pram dengan sensual membuat Pram merasa tidak nyaman.
"Gimana mbak jadi gak?"
"Ya jadi dong hyu kalo enggak ngapain aku suruh kamu kesini, mas udah gih ajak wahyu ke kamar, inget jangan lupa direkam!"
"Iya ndah, ayo ikuti saya"
"Iya mas"
TO BE CONTINUE.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPOILER DEMI ISTRI
RandomMenceritakan kisah seorang istri yang tega menjual suaminya sendiri demi harta. Cr:@hemmingnam