05. WUJUD BARU & WAJAH YANG BERBEDA?

21 4 1
                                    

Raya yang baru saja tiba di universitas terlihat sedang bersandar di salah satu mobil yang ada di sana. Gadis itu terlihat seperti sedang menunggu kedatangan seseorang.

Dia bahkan berulangkali melirik jam yang melingkar di tangannya.

"Kok lama banget ya? Apa kejebak macet?" ucap Raya.

"RAYA!!"

Gadis itu menolehkan kepalanya saat ada seseorang yang memanggil namanya. Raya tersenyum tipis saat mengetahui siapa yang baru saja memanggil namanya.

"Lo baru nyampe Ray?" tanya Lita.

"Iya gue baru aja nyampe," jawab Raya.

"Terus kenapa masih di sini? Kok nggak masuk kelas?" tanya Lita.

"Gue lagi nunggu seseorang," jawab Raya.

"Nunggu seseorang? Siapa?" tanya Lita.

"Kak---"

Ucapan Raya terhenti saat melihat kedatangan orang yang sejak tadi dia tunggu.

"Nah itu dia," ucap Raya.

Lita mengalihkan perhatiannya ke arah yang di maksud oleh Raya. Matanya membulat dengan sempurna saat mengetahui siapa orang yang di maksud oleh Raya.

"Ray?" Lita kembali menolehkan kepalanya ke arah Raya. "Kak Natha?" ucap Lita.

"Iya dia," ucap Raya.

"Jadi lo nungguin dia? Ada janji apaan lo sama dia?" tanya Lita.

"Nggak ada janji apa pun sih. Cuma pengen nungguin aja," jawab Raya.

"Wah Ray. Sumpah lo berani banget. Ngapain lo nungguin dia?" ucap Lita.

"Nggak ada. Cuma pengen akrab doang. Nggak salah kan?" ucap Raya.

"Iya nggak salah. Cuma lo udah bisa liat sendiri kan sedingin apa Kak Natha sama lo? Saran gue mending jangan deh Ray," ucap Lita.

"Pagi Kak Natha," sapa Raya.

Pria itu menghentikan langkahnya lalu membuka kacamata yang sejak tadi menutupi matanya. Dia menolehkan kepalanya ke arah gadis tersebut.

Dirinya sempat tertegun saat menatap Raya yang tengah tersenyum tipis padanya. Bukan gadis itu yang menjadi masalahnya.

Melainkan senyuman itu kembali membuat Natha tertarik ke dalam masa lalunya. Entah kenapa semakin ke sini semua yang ada pada diri gadis tersebut sama persis seperti mendiang pacarnya.

"Diem mulu Kak. Orang nyapa juga," ucap Raya.

"Kenal?" ucap Natha.

"Tuh kan. Padahal kemarin gue udah kenalin nama gue sama lo Kak," ucap Raya.

"Nggak penting," ucap Natha.

"Orang nyapa tuh di balas Kak. Bukan di judesin kayak begitu. Ganteng-ganteng kok judes banget sih," ucap Raya.

"Bukan urusan lo," ucap Natha.

"Senyum dikit Kak. Pelit banget sama senyum. Mahal banget apa gimana senyum lo Kak?" ucap Raya.

Sementara Lita hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat aksi nekad dari Raya sendiri. Dia hanya bisa berdoa dalam hati jika tiba-tiba saja Natha akan murka detik ini juga.

"Temen lo?" tanya Natha pada Lita.

"Ee--iya Kak. Temen gue," jawab Lita.

"Kasih tau sama dia untuk jangan ngikutin gue dan jangan terlalu ikut campur urusan gue," ucap Natha.

NATHA: AFTER SHE GO || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang