Prolog

928 116 20
                                    




"Lisa! Lihat layanganku terbang sangat tinggi, usahaku tidaklah mudah untuk ini, menahannya agar tetap seimbang adalah pekerjaan yang sulit!"

Seorang gadis kecil muncul dari rimbunnya hamparan bunga, rambutnya terlihat kusut dengan beberapa bunga yang jatuh menempel di kepalanya. Ia menenggakan kepala, menyipit melihat angkasa yang terik pada siang itu. Bibirnya membulat, hingga rambutnya tadi tersapu angin yang kencang. Kemudian bibirnya menggoreskan seulas senyum bangga. "Tinggi sekali, padahal kau ini payah bermain layangan."

"Ck, enak saja!" Bocah laki-laki yang bersamanya mencebik kesal. "Sekarang akulah yang paling mahir seantero desa."

Gadis yang ia panggil Lisa itu hanya bergedik, ia kembali sibuk mengumpulkan bunga-bunga untuk menyelesaikan mahkota yang dia buat.

"Hei, kau itu sedang ap-"

Tak

"Ah sial, layangankuuuu!!!" Pekiknya melihat benda yang sejak tadi melayang tinggi dalam kendalinya putus. Dia mendengkus, menggulung benang yang terurai sebelum menyusul Lisa yang masih saja asik sendiri. "Huft, kau sedang apa sih?"

"Mengumpulkan bunga-bunga segar," jawabnya cepat, dia nampak bahagia dan puas melihat bunga yang sempurna mekar pada musim semi.

"Untuk pernikahan bibi Jieun?"

Dia mengangguk lagi, "dia akan jadi pengantin paling cantik saat pernikahan ketika memakai ini di kepalanya." Lalu dia menunjuk rangkaian mahkota bunga yang dia buat.

Kening bocah laki-laki itu mengernyit, dia mendekati Lisa lalu merebut pelan mahkota tadi. Dia nampak berpikir, dan kemudian memasangkannya di kepala Lisa.

"E-eh apa yang kau lakukan Jung!"

"Lihat, mahkota ini lebih cocok untukmu." Ujarnya seraya tersenyum lebar, "kau cantik saat mengenakannya."

"Jungkook.." lirihnya pelan seraya tertunduk malu, "i-ini kan untuk bibi Jieun."

Bocah bernama Jungkook itu bertolak pinggang, "kalau begitu kau harus membuatnya satu lagi."

"?"

"Untukmu, kau harus mengenakannya."

Lisa menggeleng, "yang akan menikah bibi Jieun, bukan aku."

"Ya, tapi kau kan pasti akan menikah juga nanti saat kita besar."

Wajah Lisa memerah, "maksudmu?"

Jungkook menatap Lisa lurus, "pakailah nanti saat jadi pengantin ku!" Dia membuang muka, menyembunyikan wajahnya yang merah. "Sudahlah, ayo pulang!"

"Pengantin... mu." Lisa gelagapan sendiri, "memang kau akan menikahiku apa?"

"Kau pikir, ada yang mau menikahimu selain aku?" Jungkook mulai berjalan menjauh. "Kau itu pendek, cengeng, dan lemah!"

Raut Lisa berubah kesal, dia mulai berlari kecil menyusul Jungkook. "Kau ini! Kenapa malah meledekku sih? Huft, padahal besok kau akan pergi ke Seoul!"

Langkah Jungkook berhenti, matanya berubah sendu. Ya, dia akan pergi besok mengikuti kedua orang tuanya yang merantau ke ibu kota. Meninggalkan teman satu-satunya yang ia miliki di desa kelahirannya, Lisa. "Aku kan pasti kembali."

"Eh, kau yakin?"

Jungkook mengangguk, "tentu saja, lagi pula sudah kukatakan... " dia berdeham, "jadilah pengantin ku saat aku kembali nanti, kita akan buat pesta yang indah seperti bibi Jieun!"

"J-janji macam apa itu?"

Telapak tangan Jungkook mendarat di kepala Lisa. "Janji seorang laki-laki!" Kemudian dia kembali berjalan, sementara Lisa terus menatap punggungnya yang menjauh.

IF YOU [LLM X JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang