Chap 5 - END

534 39 15
                                    


Another version of song, please listen while reading....


Yoona dengan wajah pucatnya hanya diam terduduk sambil memandangi foto Junho yang dipajang disebuah gedung pemakaman.

Belahan jiwa. Yoona baru menyadari arti tersebut setelah merasakannya sendiri, ketika belahan jiwanya pergi meninggalkannya untuk selamanya.

Para tamu yang datang pun menatap Yoona dengan wajah kasihan. Yoona tidak peduli. Saat ini otaknya tidak bisa berpikir apapun.

Hingga harinya tiba dimana Junho disemayamkan di tempat peristirahatan terakhir. Yoona tak henti-hentinya menangis melihat peti dimana sang kekasih terbaring harus tertimbun tanah yang dingin.

Sang Ibu yang senantiasa mendampinginya juga ikut menangis, dan terus menguatkan Yoona.

Yoona tidak pernah membayangkan bahwa akan tiba, dimana dia harus menabur bunga diatas makam Junho.

"Hidup bersama? Dimana janji itu Junho-ya."  Yoona terus menanyakan hal ini dalam hatinya.


----------------


Seminggu setelah kepergian Junho, Yoona tidak banyak beraktifitas. Semua kegiatan kantornya dia tinggalkan, dan menghabiskan waktu dikamar sambil memeluk salah satu baju Junho.

Ibu Yoona sementara tinggal bersama Yoona agar Yoona tidak melakukan sesuatu yang berbahaya.

"Yoona-ya, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu." Ujar sang Ibu ketika memasuki kamar Yoona.

"Siapa?" Tanya Yoona.

"Orang itu bernama Suzy."

Wajah Yoona tidak menunjukkan ketertarikan sama sekali.

"Aku tidak mau menemuinya." Ujar Yoona.

"Dia bilang membawa sesuatu yang Junho pesan."

Yoona pun penasaran, hingga akhirnya dengan berat hati menemui seseorang bernama Suzy tersebut.

"Annyeonghaseyo...." Sapa Suzy sambil membungkuk.

"Ada perlu apa kamu kesini?" Tanya Yoona dengan dingin.

Tanpa basa basi, Suzy menyodorkan sebuah tas kecil kepada Yoona.

"Aku sempat bertanya-tanya kenapa dia tiba-tiba tidak bisa dihubungi, hingga akhirnya mendengar kabarnya. Aku turut berduka cita." Ujar Suzy.

Yoona duduk menuju sofa dan membuka isi dari tas yang diberikan Suzy itu. Didalam tas tersebut terdapat kotak kecil berwarna biru dan ketika dibuka, sebuah cincin dengan berlian kecil ditengah terpampang.

"Aku seorang designer perhiasan. Junho memesan padaku sebuah cincin khusus yang katanya untuk melamar kekasihnya, yaitu dirimu." Jelas Suzy.

Yoona menutup mulutnya karena terkejut. Air mata pun sudah menetes membanjiri pipinya.

"Dia bilang bahwa cincin tersebut sangat special. Dia sampai menghubungiku setiap hari untuk memastikan progress pembuatan cincin tersebut."

Yoona menangis sejadi-jadinya. Selama ini Junho tidak pernah berselingkuh. Yoona merutuki dirinya yang bodoh hingga mencurigai Junho, dan membuat pertengkaran yang membuat kecelakaan itu terjadi.

Floating - (Junho 2PM) X (Yoona SNSD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang