10. Long Session Treatment

4.2K 10 0
                                    

Dokter Prabu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dokter Prabu

Kepala pemuda itu bergerak naik turun, mengulum kontolku yang sudah ngaceng. Aku pegang kepalanya, mengusap lembut rambutnya, dan mendorong turun kepalanya sampai wajahnya terbenam di tubuhku. Aku rasakan kontolku masuk, melewati rongga mulutnya dan masuk sampai ke tenggorokan pemuda ini.

Sudah jago sepertinya karena dia tidak tersedak dan batuk batuk seperti pasienku lainnya. Dia keluarkan kontolku perlahan dengan menarik kepalanya ke atas sambil menghisap kontolku kuat. Ughhh ngilu sedap. Aku tatap wajah tampannya yang sering aku lihat berseliweran di TV dan instagram. Tapi sekarang wajah itu tampak memerah, mulutnya menganga dengan mata merah berair. Versi sange yang sangat menggoda.

Sore ini aku sengaja mengosongkan jadwal praktekku untuk sesi dengan pemuda ini. William. Aku baru sadar setelah sesi pertama kami kalau pemuda ini salah satu orang yang cukup terkenal, dengan banyak iklan susu protein dan konten hidup sehat yang dia buat.

Melihat Will membook jadwal praktekku sore ini, aku langsung cancel janji praktek untuk 2 jam kedepan, khusus aku berikan untuk William.

Will datang dengan menggunakan polo ketat dan juga celana kargo pendek, style yang casual tapi terlihat seksi di tubuhnya. Dada padat berisinya yang selalu dia pamerkan di akun sosial medianya, sekarang bisa aku lihat secara langsung lagi. Terlihat kedua titik tonjolan putingnya tercetak jelas disana.

"Sore dokter Prabu." Sapanya saat duduk di kursi di hadapanku. Wajahnya tampak segar dengan kulit putih dan bibir ranum yang sangat menggoda. Ingatan saat aku sodok kontolku ke dalam mulutnya langsung membanjiri otakku.

"Sore mas Will, akhirnya ketemu lagi ya." Sapaku

"Hehe iya dok, saya mau ngelanjutin treatment kemarin, kan belum paket lengkap nya." Katanya berterus terang. Fuckk, aku jadi sange. Pemuda ini datang minta dientot.

"Sudah saya catat kok saat Mas Will book treatmennya, untuk paket lengkap hehe." Kataku.

William tanpa basa basi langsung berdiri dan membuka kaos polo yang dia kenakan. Bulu halus di ketiaknya terlihat menggoda saat dia mengangkat tangan untuk melepas kaos itu. Dadanya masih montok seperti pertemuan sebelumnya.

Setelah lepas, dia letakkan kaos itu di sandaran kursi tempat dia duduk tadi. Will bergerak mendekat, menuju kursiku. Dia tarik kursiku dari meja dan dia duduk berjongkok di depan ku.

Will sibuk membuka resleting dan kancing celanaku. Kontolku dia tarik sampai keluar, sudah mulai tegak berdiri. Will mengocoknya pelan sambil menatap wajahku. Aku usap wajah mulus putih nya dan aku condongkan kelaku maju dan memagut bibir ranumnya itu.

"Ehmmmm" lidah kami saling beradu. Tangan Will masih terus mengocok kontolku di bawah.

Mulut pemuda ini manis, membuatku mabuk ingin terus menghisapnya. Lidah kami saling beradu, saling melilit satu sama lain dan terus menghisap dan bertukar ludah. Ehmmm.

Will melepaskan pagutannya dan langsung fokus ke kontolku.

Will menjilat lubang kencingku dengan sekali sapuan sambil menatap wajahku. Siall, seksi banget dia. Dia menjilat batang kontolku dari bawah sampai atas dan happ, dia masukkan ke dalam mulutnya.

Rasa hangat dan basah langsung aku rasakan di kepala kontolku. Masuk terus dan terus lalu dia hisap kuat sambil mengeluarkan nya. Kepala Will naik turun menyepong kontolku.

Aku usap rambutnya dengan rasa sayang, dan aku dorong kepala itu membuat wajah Will terbenam di tubuhku yang masih berpakaian lengkap. Kontolku masuk ke dalam, menghujam tenggorokannya.

Hokhhhh

Will keluarkan kontolku dan menatap wajahku. Mata merah berairnya membuat Will makin seksi. Siall, tak tahan aku kembali menghisap bibir ranumnya itu. Cukup sebentar saja karena aku ingin mulutnya menghisap kontolku lagi.

Aku tarik kepalanya dan mendorongnya ke selangkanganku. Will pasrah. Dia langsung melahap kontolku lagi.

Hokkhh hokkhh hokkhh

Naik turun kepalanya memberikan kenikmatan pada batang kontolku.

"Dok, ehmm boleh kaya kemarin ga dok, yang kepala saya menggantung." Ucap Will memintaku untuk mengentot mulutnya seperti sebelumnya.

"Boleh, yuk." Kataku sambil berdiri, tapi sebelumnya aku mengambil satu pil buatan Ardan dan memberikannya ke Will. "Minum ini dulu, untuk treatment long session nya."

"Apa ini dok?" Tanyanya.

"Biar treatmennya lancar aja, minum ya." Kataku sambil memberikan segelas air minum. Will menurut dan langsung menenggak obat itu dengan air. Aku jilat air yang menetes dari mulut ke dagunya. "Yukk" kataku sambil menarik tangan Will ke kursi treatment.

Will merebahkan tubuhnya di kursi itu. Dadanya kembang kempis dengan keringat yang mulai membuat tubuhnya mengkilap. Seksi sekali. Dia mengambil hpnya dan menyalakan recordnya. "Dok, boleh saya rekam ehmm treatmentnya?" Katanya.

Sekali sebagai konten creator tetep menjadi content creator ya, semuanya di rekam haha. "Ehmm, boleh, tapi pake hp saya ya. Nanti saya kirim ke Mas Will." Kataku.

"Oke dok." Will setuju dengan syaratku, dia memasukkan lagi hp nya ke dalam kantong celananya dan menerima hp ku. Kamera sudah siap. 



....


FULL ON KARYAKARSA ya :)

Klinik (Ber)CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang