Dokter Prabu
Irfan sedang sibuk berdesakan melihat Hp yang sedang memutar sebuah video. Suara desahan yang keluar dari sana menggema di pantry klinik ini.
"Mas, beneran ini William artis itu?" Tanya Irfan. Kami berdua sedang istirahat di pantry di sela sela sesi jaga kami di klinik. Untuk tambah tenaga juga, selain pil ajaib punya Ardan. Kan lumayan capek juga memberikan "treatment" ke pasien. Hehe.
"Ya siapa lagi, liat aja mukanya." Kataku bangga.
"Gila mas, mulus banget, semok, ganteng, seksi banget, tipe gw nih." Wajah Irfan terlihat excited banget. "Wah gila mas, ini beneran dia yang minta direkam kaya gini?" Tanyanya lagi, masih sibuk melihat layar hpku.
"Emg gw pernah rekam rekam kaya gini? Dia yang minta lah, gatau ya, jiwa artisnya kali pengen selalu di rekam haha." Candaku.
"Wahh wahh gila ini beneran kontol mas nusuk nusuk tenggorokannya? Bisa nonjol nonjol gitu di leher." Irfan berdecak kagum.
"Mantep kan kontol gw, si William juga jago tuh ga keselek sedetikpun." Kataku.
"Anjing mukanya sangein banget beres digenjot kontol mas, udah muka merah, mulut belepotan, mata merah lagi kaya pengen nangis." Ucap Irfan lagi, masih fokus ke hpku.
"Sangen kan lu, ngaceng ya." Tembakku ke Irfan.
"Ahh habis ini pasien berikutnya fix bakal gw genjot brutal." Katanya sambil meremas remas kontolnya.
Sekarang angle video berubah saat aku menyerahkan hp ke Will. Di dalam layar hp terlihat aku yang meremas dada Will dan langsung aku lahap putingnya. "Oughhhh dokk ahh ehmm." Will mendesah, suaranya nyaring di speaker hp.
"Ughh suara desahannya mantep banget mas!" Irfan kembali mengomentari videoku
Aku kenyot puting itu dengan ganas. Aku mainkan lidahku di sana, dan menghisap putingnya sampai merah. Wajahku terlihat sangat haus akan dada Will. Aku kenyot aku sedot aku remas dadanya.
Terlihat aku yang bergerak turun ke bawah, mengangkat kaki Will yang masih berlapis celana. Aku tarik celananya lepas dan melemparkannya sembarang. Kontol will susah tegak berdiri dengan precum terus menetes dari sana.
Sudut pandang berubah lagi. Sekarang hp sudah ada di tanganku.
"Ini adalah contoh lubang anus yang sangat cantik. Pink, bersih, dan sehat." Kataku sambil menekan dan menunjuk lubang anus milik Will sambil merekam. "Lubang ini milik Mas William." Suaraku terdengar di speaker hp.
"Mas kocak ahh, tapi beneran, mulus banget lubang dia, ughhh jadi pengen jilatin juga!" Sepertinya liur Irfan sudah banjir sekarang melihat aku yang menjilat dan menghisap lubang pink itu.
Aku ambil angle di samping wajahku yang hendak melumat bibir anus Will.
Sluurrrppp
Aku jilat bool Will dengan perlahan."ehmmm ahhhh" Will mendesah mendapatkan rangsangan di lubangnya.
Terlihat wajahku yang sangat rakus, jilat lagi, mengikuti gerakan melingkar di sepanjang bibir anus itu. Aku jilat dan aku tusukkan lidahku di lubangnya.
Irfan mempercepat videonya.
Plokk plokk plokkk
Suara hantaman tubuhku ke tubuh Will sekarang terdengar di Hp. Ini pasti saat aku sudah mengentot Will di atas kasur periksa.
"Ahh ahh ahhh dok ahh" tubuhnya terguncang guncang. Rekaman tubuh Will yang bergerak naik turun di setiap hantaman tubuhku ke tubuhnya. Dadanya sangat gemas sekali, ikut naik turun juga.
Terlihat tanganku yang mencubit putingnya membuat Will makin gelisah. "Ouhhhh ahh ahh fuckkk ahh."
Plokk plokk plokk
Layar hp memperlihatkan tubuh mulus Will dengan perut rata dan dada montok, terguncang guncang naik turun mengikuti irama genjotan tubuhku. Muka Will sangat terlihat keenakan, kamera zoom ke muka keenakan Will.
Suara deritan kursi/kasur periksa ini ikut memeriahkan persenggamaan yang kami lakukan. Aku kocok kontol Will sambil menggenjot lubangnya.
"Dokkk akhhhh fuckkkk."
Rekaman kamera menangkap momen saat Will tiba tiba mendongak dan semburan pejuhnya keluar disertai tubuhnya yang mengejang hebat.
....
FULL ON KARYAKARSA ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik (Ber)Cinta
Genel KurguSebuah klinik yang di buat oleh empat sejawat dokter dengan spesialisasi masing-masing: Dokter Cipta di Poli Umum, Dokter Irfan di Poli Gigi, Dokter Royyan di Poli Orthopedi dan Dokter Prabu di Klinik Aestetik. Keempatnya menjalankan klinik ini deng...