Dokter Prabu
Yang punya praktek di lantai 2 klinik ini hanya aku seorang, full satu lantai untuk bagian bedah plastik. Kalau sekarang sih banyak yang bilang klinik kecantikan. Jadwal periksa dan treatment ku biasanya di siang sampai malam karena kalau pagi aku masih punya jadwal di rumah sakit setempat, bareng Cipta.
Kami berempat dari satu almamater, aku yang lebih tua menjadi orang yang paling diandalkan dalam bisnis ini. Bisa dibilang aku yang mengusulkan dibukanya klinik ini. Setelah berembuk, akhirnya go, kita jalan dan membuka bisnis ini. Tidak ada yang melarang kalau yang lain masih punya jadwal di luar, asalkan masih bisa memenuhi jadwal praktek yang sesuai dengan kesepakatan awal, cuma Royyan yang mendedikasikan waktunya full praktek di klinik ini.
Karena memang aku memiliki spesialisasi di kulit dan bedah plastik jadilah aku membuka klinik kecantikan ini. Kebanyakan juga kaum hawa yang datang, tapi kalau sudah ada kaum adam yang datang, sebagian besar memang cenderung tertarik ke sesama juga. Bukan semua ya, tapi sebagian besar.
Mungkin hanya aku yang jarang mendapatkan poin plus dari klinik ini. Yang lainnya dengan mahirnya merayu dan mendapatkan kenikmatan dari pasien pasien kami. Tentu saja dengan bantuan racikan obat milik Ardan. Semuanya tidak ada yang bisa lepas kalau ketiga rekanku ini sudah menargetkan mangsanya.
Mereka tidak ada yang tidak loyal. Sering kali mereka mengirimkan foto foto mangsa mereka, pasien yang sudah mereka nikmati, kepadaku. Mereka bertanya apakah aku tertarik dengan para bekas mereka itu? Karena sekali sudah terjerat mereka tidak akan bisa kabur, mereka terikat dengan kenikmatan yang mereka dapatkan dari jasa klinik kami.
Kalau aku oke, mereka tinggal mengontak orang yang aku pilih, dan tinggal aku nikmati tubuhnya.
Menjadi penanggung jawab di klinik bedah plastik sebenarnya sangat berat. Bagian ini yang paling diminati dan menyumbang pemasukan terbesar, selain bagian farmasi. Konsep klinik kecantikan kami sangat mewah dan elite, karena langsung aku tangani satu persatu, makanya biaya perawatan disini cukup mahal. Perlu reservasi dulu sebelum datang ke sini untuk pemeriksaan.
"Pak, nanti di jam 2, oke deh pak, cek deh." kata Ardan saat setelah menyerahkan dokumen reservasi untuk hari ini.
"Hahahha siap dan. Thanks ya."
"Sama sama pak." Kata Ardan dan langsung pamit keluar ruangan.
Aku langsung melihat jadwal reservasi di jam 2, atas nama William, perawatan wajah. Oke baik, kita lihat nanti bagaimana si William ini.
....
Sluurrppppp
Aku tarik keluar dan aku dorong lagi, sekarang lebih dalam sampai bibir Will menyentuh tubuhku. Aku rasakan hangat dan basah kontolku yang sudah, masuk, ke tenggorokan Will, tonjolan kontolku tercetak di leher Will dengan jakun yang naik turun.
Hokkkkkk "ahhhhh"
Will tersedak, menelan ludahnya dan berhenti sebentar. Lalu dia membuka lagi mulutnya mempersilahkan kontolku untuk masuk lagi. Aku dorong kontolku masuk, mentok masuk sampai tenggorokannya lagi, tonjolan di leher Will kembali terlihat. Kontolku.
Aku tarik dan aku dorong lagi. Berulang
Hokkhhh. Hokkhh hokkhhh
Aku mengentoti mulut Will dari depan. Tangan Will mencengkeram tepian kursi periksa dan tonjolan kontol Will sudah membesar di selangkangannya.
Aku menarik kaos Will ke atas sampai ke lehernya, memperlihatkan dada montok yang aku perhatikan sejak tadi. Besar padat, dengan puting pink yang sangat menggoda. Aku remas dada itu dan aku mainnkan putingnya perlahan.
"Engggjmmmm" desahan Will tertahan kontolku yang masih menggenjot mulutnya. Tonjolan di lehernya terlihat jelas, kontolku mentok di sana.
Hokkkh hookhhh hokkhhh
Will mengeluarkan kontonya dan dia kocok. Tanganku masih nakal meremas dan mencubit putingnya. Aku dekatkan wajahku dna aku hisap puting itu dengan gemas, tubuh Will terlonjak saat lidahku menyapu putingnya.
"Emggghh" desahnya lagi.
....
FULL ON KARYAKARSA
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik (Ber)Cinta
Fiction généraleSebuah klinik yang di buat oleh empat sejawat dokter dengan spesialisasi masing-masing: Dokter Cipta di Poli Umum, Dokter Irfan di Poli Gigi, Dokter Royyan di Poli Orthopedi dan Dokter Prabu di Klinik Aestetik. Keempatnya menjalankan klinik ini deng...