it's just the beginning

468 71 45
                                    

Author pov

"Ahh bagaimana ini... Aku tidak bisa pulang dengan kondisi seperti ini." Gerutu Dahyun membiarkan yeoja yang ditemuinya mengobati lukanya.

"Sudah ku bilang seharusnya kau pergi ke rumah sakit."

"Apapun selain rumah sakit. Aku benci tempat itu." Ucap Dahyun.

"Apa itu lebih penting daripada kepalamu??"

"Aku lebih memilih mati daripada harus pergi kesana." Jawab Dahyun keras kepala.

*Tuk*

"Yak apphaa!! Kenapa kau lakukan itu!?" Teriak Dahyun setelah menerima pukulan kecil pada kepalanya.

"Salah mu dengan mudahnya berbicara soal kematian."

"Memangnya itu jadi masalah bagimu eoh??"

"Berhentilah berlagak sok kuat. Kau ini seorang yeoja, jadi bersikaplah seperti yeoja pada umumnya."

"Kau pikir dengan bersikap lemah lembut mereka tidak akan memukuli ku? Jangan bercanda. Hanya dengan melihat seragam ku saja bisa membuat anjing-anjing itu menggong-gong."

Ucapan Dahyun akhirnya membuat yeoja itu terdiam. Perkataannya memang ada benarnya.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau berada disini?" Tanya Dahyun.

"Pertanyaan yang sama berlaku untuk mu." Ucap yeoja itu.

"Kalau aku sudah pasti karena dipindahkan secara paksa." Kesal Dahyun.

"Apa karena kau memukul pria tua di bus waktu itu?" Terkanya.

"Kau tidak mengerti, padahal aku hanya mencoba menolong gadis yang dilecehkan. Tapi mereka malah salah paham dan melaporkan ku ke sekolah."

"Tapi yang namanya kekerasan tidak dapat dibenarkan, bagaimana pun juga kau tetap salah karena memukul orang tua."

"Tcih, pemikiran mu sama saja dengan mereka. Sama-sama kolot."

"Maaf karena aku tidak membantu mu waktu itu." Lirihnya merasa bersalah.

"Lupakan, itu sudah berlalu. Lagipula aku sudah dipindahkan kemari." Dahyun segera berdiri dari tempatnya merenggangkan tubuhnya yang terasa sakit.

"Padahal aku berada di lokasi yang sama, tapi aku tidak melakukan apapun."

"Sudahlah, memangnya siapa yang ingin meresikokan posisinya demi anak berandalan seperti ku." Sindir Dahyun.

"Sebagai ketua OSIS aku ingin meminta maaf sekaligus berterima kasih padamu." Ucap yeoja itu membungkukkan badannya.

"H-hey tidak perlu sampai seperti ini. Itukan bukan salah mu. Sudahlah, sekarang giliran ku bertanya!" Seru Dahyun mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa kau ada di tempat busuk seperti ini?"

Yeoja itu menyunggingkan senyum pahit. "Mulai besok aku akan menjadi murid percobaan di sekolah ini."

Dahyun mengorek telinganya, memastikan dia tidak salah dengar. "Mworago??"

"Sebagai perwakilan Sekolah, aku ditugaskan untuk membuat perubahan disini."

Apa dia yang dimaksud oleh kepala sekolah? - batin Dahyun.

"Kalau begitu dimana anggota mu yang lain?" Ucap Dahyun mengajukan pertanyaan.

Namun yang ditanya malah menundukkan kepalanya sambil menggigit bibirnya.

"Hanya ada aku." Jawabnya membuat Dahyun shock bukan main.

RENEGADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang