Chap 2

415 55 13
                                    


Yoona mengerang dalam tidurnya, lalu perlahan membuka matanya. Dia melihat sekelilingnya dan bernafas lega ketika mendapati dirinya ada di kamarnya.

"Akkhhh...." Yoona merasakan sakit pada tangannya ketika hendak digerakkan.

Menyadari bahwa tangannya dibalut kain putih, serta kakinya yang sudah perban dengan rapih, Yoona mulai mengingat-ingat kejadian terakhir.

Tangannya refleks menutup mulutnya ketika mengingat bahwa dia jatuh ke jurang dan melihat seekor serigala.

"Apa aku bermimpi? Tetapi luka ini beneran nyata. Tunggu..... siapa yang membawaku ke rumah?"

Yoona bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Tetapi sayangnya tidak dapat menemukan jawaban apa-apa. Dia hanya masih bersyukur bahwa dia tidak dimakan hidup-hidup oleh serigala tersebut.


-----------------


"Wooyoung, pergilah ke perbatasan kaum vampire dan laporkan padaku siapa saja yang melewati perbatasan tersebut selama seminggu terakhir." Perintah Junho.

"Junho, bukankah itu terlalu membebani Wooyoung? Kita tidak sedang dalam berperang atau kedatangan musuh." Ujar Nickhun.

"Taehyung mengubah bau tubuhnya lagi. Kamu tahu artinya kan?" Ujar Junho.

"Jangan bilang...."

"Benar. Terdapat anggota baru diantara mereka, dan jika Taehyung sampai merubah baunya, artinya dia merasa terancam. Jika anggota mereka yang baru berbuat ulah, tinggal menunggu waktu mereka akan menyerang kita juga." Jelas Junho.

Junho pergi meninggalkan kediaman mereka. Dimalam yang cukup dingin ini, Junho berjalan menuju suatu tempat yang sering Junho kunjungi beberapa hari terakhir ini.

Ketika sampai didepan sebuah rumah, yang ternyata adalah tempat dimana Yoona tinggal, Junho bersembunyi dibalik pohon dan melihat Yoona yang sedang memangku kelincinya sambil menyuapi wortel.

"Ternyata benar peliharaannya....untung saja tidak kumakan." Ujar Junho.

Yoona beranjak dari tempatnya dan meletakkan sang kelinci dibawah. Tubuh Yoona hendak berjinjit untuk mengambil  gantungan lampion yang menggantung, tetapi karena kakinya yang terkilir waktu itu belum sembuh total, Yoona merintih hingga mengurungkan niatnya lalu masuk ke dalam dengan wajah cemberut.

Junho yang melihatnya sedikit kaget dan tanpa sadar hendak menghampiri Yoona, tetapi tubuhnya berhenti dan berusaha menahan untuk tidak kesana.

Esok paginya Yoona keluar ke depan terasnya sambil merenggangkan tubuhnya dan menguap melepas kantuk. Udara pagi yang sangat dingin dengan beberapa tumpukkan salju memenuhi halamannya.

Mata Yoona menangkap sesuatu diatas kursi yang ada diteras. Gantungan lampion yang semalam ingin Yoona ambil, sekarang berada diatas kursi tersebut.

Yoona terheran-heran, seingatnya semalam dia tidak jadi mengambilnya karena kakinya yang menghambatnya untuk berjinjit. Dia lantas mengambil lampion tersebut dan mengamatinya, lalu matanya melihat sekelilingnya.

"Aneh sekali....." Ujarnya.


-----------------


Setelah beberapa hari berlalu, Yoona yang sudah bisa berjalan dengan leluasa memutuskan untuk pergi ke desa untuk berbelanja. Bahan makanan dirumahnya sudah hampir habis.

"Bagaimana ini.....banyak sekali." Yoona memandangi semua hasil belanjanya yang cukup banyak, dan sangat mustahil untuk dibawanya dengan dua tangan.

"Permisi, apakah disini tidak ada kereta kuda yang menuju ke perbukitan diatas sana?" Tanya Yoona pada salah satu orang disana.

Mate - (Junho 2PM) X (Yoona SNSD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang