Extra part

902 33 2
                                    

ruangan yang tidak terlalu terang. tetapi, masih bisa dilihat oleh mata masing masing.

terisi dua manusia berbeda jenis sedang berbaring di atas ranjang ruangan ini.

“fuck. kau boneka ku yang penurut” ucapnya. tangan hezyan terus memainkan rambut rere.

perhatian rere pun teralihkan, yang sebelumnya dia bermain handphone dengan ekspresi wajah yang serius kini beralih menatap hezyan disebelahnya.

“aku.. penurut?” tanya rere.

hezyan tersenyum miring saat mendengar ucapan rere, “ya..., penurut.”

“hm.. aku tidak merasa seperti itu..” gumam rere.

brak! brak!

dor!

suara pintu, yang di dobrak paksa oleh beberapa rombongan di sana. dan, suara tembakan dari rombongan itu.

pintu ruangan yang terisi hezyan dan rere telah berhasil di dobrak oleh orang orang itu.

rombongan itu masuk kedalam ruangan. pistol yang rombongan itu pegang dia naikkan. hingga, semua pistol tertuju kepada hezyan.

hezyan menatap rere dari kejauhan. tadi, ketika rombongan itu mendekat ke arah hezyan, rere cepat cepat menjauh dari ranjang itu. rere tidak mau rencananya gagal.

“pembunuh seperti mu sebaiknya mati saja” ucap salah satu orang dari rombongan disana.

“hei, tenang dulu. apa maksud ucapan mu barusan?” tanya hezyan. terkadang, matanya sering menatap rere dengan tajam. anehnya rombongan rombongan disana sama sekali tidak menyadari nya.

“kau ingin membunuh perempuan itu kan” ucapnya. jari telunjuk nya menunjuk kepada rere.

“ini salah paham. aku membantunya melepas ikatan rantai di pergelangan tangannya dan kakinya” ucap hezyan meyakinkan. padahal, itu hanya omong kosong belaka.

“jika begitu, kenapa dia menatap takut kepada mu?” ucap salah satu orang di rombongan itu curiga.

hezyan melirik sekilas kepada rere. dia tersenyum licik.

“hah, seperti nya dia ingin bermain main dengan ku.” batin hezyan.

“dia bukan takut kepada ku. tetapi kepada kita” hezyan menarik nafas nya panjang.

menghembuskan nafasnya pelan, “sepertinya dia terlalu lama terkurung disini, apalagi seperti nya.. dia mendapatkan kekerasan dari orang jahat itu. kemungkinan karena itu, dia takut kepada orang orang seperti kita” lanjutnya.

“jadi, menurut mu, dia.. terkena gangguan mental?” ucap rombongan itu lirih bersamaan.

“iya..” lirih hezyan.

rombongan disana menatap rere kasihan. rere yang sebelumnya menyimak perbincangan para laki laki disana, kini menjadi bingung.

“apa yang di bicarakan laki laki sialan itu?.” batin rere.

“kalau begitu aku serahkan perempuan itu kepada mu. kalo boleh tau, nanti akan kau bawa kemana perempuan itu?, apa kau tau dimana orang tuanya?” tanya salah satu rombongan disana.

“aku akan membawa ke rumah sakit. soal orang tuanya, aku tidak tahu” ucap hezyan.

rombongan rombongan itu berjalan keluar dari ruangan. tersisa hezyan dan rere.

hezyan menarik paksa tangan rere. agar rere tidak bisa kabur darinya saat ini.

cahaya putih menyilaukan mata rere. reflek rere menutup matanya.

“buka mata mu.” perintah hezyan.

rere perlahan lahan membuka matanya. bisa dia lihat dengan matanya. ruangan saat ini terlihat lebih gelap dari sebelum nya. terdapat jeruji besi di tengah tengah ruangan.

buk!

pukulan keras itu rere dapati. perutnya terasa begitu sakit.

“laki laki sialan. sakit banget anjing!.” batin rere kesal. tangannya memegangi perutnya.

hezyan menarik paksa tubuh rere. tepat didepan jeruji, dia melempar tubuh rere ke dalam jeruji. pintu jeruji hezyan tutup dengan sihir nya.

“hahaha!. lo gak bakal bisa keluar, boneka ku. tubuh lo sejak awal udah gw kendali in. jadi, lo gak bisa apa apa. sekarang. ini hukuman lo.” ucap hezyan. matanya menatap tajam rere, bibir nya yang tersenyum miring.

laki laki itu selalu tertawa aneh. seperti sekarang. rere melihat nya saja merasa tubuhnya merinding.

“aku tunggu kematian mu.. boneka ku” ucap hezyan.

“lihat itu,” jari telunjuk hezyan menunjuk kamera yang menempel di dinding atas.

“aku akan melihat kematian mu di sana” lanjutnya.

“jadi.., cepat lah mati.” ucap hezyan. tawa mengerikan dia keluarkan, untuk boneka terbaiknya.

“sial. kenapa rencana gw gagal.” batin rere kesal.

***

*tepat satu minggu.

akh!!

akhh!!

video berlangsung. menampilkan kematian dari seseorang gadis, yang sering di panggil ‘boneka ku’ oleh laki laki yang kini sedang menonton video berlangsung itu.

“hehehe... itu menakjubkan” senang hezyan.

video berlangsung pun selesai. wajah hezyan tampak sedih, bukan karena kasihan melainkan ‘boneka nya telah mati. nanti siapa yang akan menjadi boneka ku selanjutnya’ seperti itulah kesedihan dari hezyan.

“boneka ku sudah mati...,” lirih hezyan.

“dia.. memang boneka yang penurut.” lanjutnya.

“tapi.. dia belum masuk ke cerita baru ku” sedih hezyan.

“harusnya aku menyuruh nya masuk ke cerita ku terlebih dahulu, sebelum dia mati. sudahlah. aku akan mencari boneka baru.” lanjutnya. senyum mengerikan yamg terpampang di wajah hezyan sekarang.

***

*di suatu tempat.

“HAHAHAA!”

“aku kembali. di tubuh yang berbeda.”

“kali ini. aku tidak akan gagal lagi. TUNGGU KEMATIAN MU HEZYAN!”

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang