Chapter 7

3.1K 161 3
                                    

aku saat ini sedang berbaring di kasur ku. aku bosan sekalii, eum~ bagaimana kalau aku melihat lomba yang tertera di website.

lomba basket, voli, futsal, menari, menyanyi.
wow, banyak sekali ternyata. tapi.. aku mager.

aku hanya melihat lihat aja, dan aku langsung keluar dari website itu. melanjutkan kebosanan ku dengan melihat tik*tok.

aku sedang fokus dengan kebosanan ku ini, hingga aku di kejutkan dengan suara lano.

“rere kamu sadar gak?” ucap lano. aku terkejut dan berfikir, ‘sadar?’ .

aku menggeleng kan kepala ku, “apa?” ucap ku, aku melihat lano yang berubah menjadi manusia. dia menatap ku serius, aku menatap nya balik.

“Bulan School, rere” ucapnya. aku terus berfikir, dan aku teringat. woah! aku sampai lupa.

“hm, mengerti” ucapku, dengan kepala ku anggukan dua kali.

setelah itu aku melanjutkan kebosanan ku tadi yang tertunda. tapi otak ku sedang berfikir serius.

“apa yang akan terjadi?” batin ku.

***

pagi ini pukul 06.30, aku sudah berada di aula sekolah. katanya, ‘murid yang tidak ikut lomba harus datang dan menyemangati yang ikut lomba di sekolah kita’. kata murid yang mengikuti lomba itu, yang disuruh oleh guru untuk memberitahu murid yang tidak ikut lomba.

2 jam kemudian, aku sedang beranjak dari tempat duduk ku. karna lomba basket sudah selesai. sekarang aku mau pergi mencari udara segar.

aku sudah mencari tempat yang tepat untuk bersantai dan suasana yang sejuk.

aku sedang menikmati angin yang menerpa wajahku, tapi setelah itu suasana menjadi kacau. ada suara bising, tidak terlalu jauh dari tempat ku duduk.

walaupun aku merasa kesal, tapi saat ini aku  merasa ingin tahu isi dalam perdebatan 3 orang disana.

“Reky.. kenapa kamu buang botol yang aku kasih?”

“Lo itu udh lupa?? Gw udh punya pacar. ngerti gk lo!” ujar Reky.

“Reky, kamu kayak gini karena manusia murahan itu kan? iya kan?!” ucap Vana, sambil menunjuk Mita.

aku lihat reky menghempaskan tangan vana yang menunjuk ke mita. ekspresi yang kulihat dari reky.. dia sangat marah.

“Kak reky udah, kak vana... Maaf yaa gara gara aku botol yang kak vana kasih jadi dibuang sama kak reky” ucap Mita sedih.

“Gw bukan kakak lo!, dan lo gak usah alay jadi orang” ucap Vana.

PLAKK!

reky melempar botol aqua kosong ke wajah vana. vana, dia memegang hidungnya yang terkena lemparan itu.

vana marah meledak ledak, “ini semua gara gara lo! reky jadi marah sama gw! lihat aja lo!” vana meninggalkan tempat itu.

aku masih duduk ditempat santai ku tadi, aku juga masih memandangi tempat yang tersisa 2 orang itu.

“aneh” ucapku, setelah itu aku pergi dari tempat itu.

***

aku terbangun dari tidurku, aku melihat jam sudah pukul 06.00. tenang! hari ini adalah tanggal merah, ‘akhirnya holiday!’.

1 jam kemudian, aku sudah melakukan kegiatan pagiku di rumah. dan sekarang aku ingin pergi berjalan jalan di sekitar sini, ku dengar dari orang orang hari ini di taman banyak sekali orang berjualan.

tanpa lama lama aku langsung pergi dari apartemen ku.

sebentar lagi aku sudah dekat dengan taman yang aku bicarakan tadi. banyak sekali orang orang berlalu lelang disini.

akhirnya aku sampai di lokasi yang kutuju 'taman'. saat aku melanjutkan langkah ku yang tadi terhenti, getar handphone membuat ku menghentikan langkah ku lagi.

aku membuka handphone ku, dan aku melihat. ada nomor asing yang memberiku pesan.

---
+62 **********

+62 ********** :
P

Anda :
?

+62 ********** :
Sv Aji

Anda :
Resya.

+62 ********** :
sip

Read.

---

aku langsung menaruh handphone ku—ke kantong. dan melanjutkan langkah ku yang tertunda tadi.

Rere; Transmigrasi yang aneh [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang