Part 1 : Baikan?

295 10 0
                                    

Selamat membaca, tolong dukung author dengan menekan tanda bintang dan komen, terimakasih.

--

Christal terdiam merenung, pikirannya sedang kacau sekarang. Dia sama sekali tidak mendengarkan seorang guru bertubuh gempal didepan sana yang sedang menjelaskan sebuah rumus dan angka angka.

Sial sekali memang!

Christal selalu mencoba untuk tidak memikirkan kejadian kemarin, tetapi entah kenapa yang terjadi malah sebaliknya. Padahal Christal sudah memantapkan hati untuk melupakan mantan pacarnya itu, tapi kejadian kemarin membuat hatinya goyah.

Kebetulan yang tidak disengaja yang membuat Christal tau kenapa mantan pacarnya itu memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Christal tidak sengaja mendengarkan percakapan mantan kekasihnya dengan seorang perempuan yang kini menjadi tunangan mantannya itu, diperpustakaan kemarin.

Saat itu Christal disuruh mengambil buku oleh gurunya di perpustakaan, saat keperpustakaan entah kenapa tidak ada siapa siapa disana, kecuali dua orang yang sedang adu mulut.

"Sialan lo kenapa harus ngikutin gue terus sih?!"

"Kenapa, emang salah?"

"Gue risih, bangsat!"

"T-tapi aku tunangan kamu."

"Gue terpaksa, kalo lo lupa."

"Tetep aja aku itu tunangan kamu!"

"Gue pastiin bentar lagi hubungan kita selesai!"

"Aku gak akan biarin kamu putusin hubungan kita gitu aja, Alerion!"

Setelah itu Christal tidak tau lagi seperti apa perdebatan mereka karna Chriatal memutuskan untuk pergi dari sana.

Fakta jika mantan kekasihnya itu ternyata terpaksa harus bertunangan karna dijodohkan, membuat christal sangat terkejut dia tidak menyangka.

Alerion, cowok itu pasti sangat meresa sangat tersiksa. Dari awal masuk SMA hingga sekarang mereka menjadi kakak kelas, Christal dan Alerion sudah berhubungan. Christal sangat tau bagaimana sifat Alerion. Cowok itu selalu menyimpan masalahnya sendirian.

Hati Christal menjadi goyah, perasaan kecewa pada Alerion kini berganti dengan rasa khawatir. Christal tentu saja masih mendambakan cowok itu, perasaannya masih tetap sama sepwerti dulu, walau dia kecewa.

Christal merasa sedikit bersalah pada cowok itu karna dia sempat memakinya, tapi kini Christal tau, Alerion pasti juga sangat kesusahan.

"Christal Aghata!"

Christal tersentak, tersadar dari lamunannya, dia menelan ludah menatap ngeri pada guru yang berada didepan papan tulis itu.

"Kenapa kamu diam saja dari tadi, hah? Merasa paling pintar kamu ya? Jadi seenaknya di jam pelajaran saya!" murka guru matematika itu panjang lebar.

Chriatal hanya bisa diam, dia tidak bisa menjawab apa apa. Sial! Memalukan sekali. Kini semua pasang mata tertuju padanya, Christal menelan ludahnya ketika mendapatkan tatapan sinis dari sekelilingnya.

Christal kesal, dia tau bahwa dirinya salah, tapi menurutnya guru itu sedikit ketetlaluan karna terus mempermalukan dirinya.

"Coba kamu jelaskan kembali rumus yang barusan ibu ajarkan!"

Mendengar itu bola mata Christal melebar. Dia mana tidak mengerti karna memang tidak mendengarkan dan mencermati apa yang guru itu terangkan. Sedari tadi saja yang ada dipikirannya hanya Alerion.

AlerionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang